“Aku pengen menjual produk yang praktis dan simpel, mengenyangkan, berbagai pilihan rasa, tapi bisa dimakan sambil dibawa kemana-mana. Makanya kemasannya pakai mangkuk kecil seperti ini,†jelas Ais sembari mempelihatkan produknya.
Ia menggunakan upah magang dan tambahan dana dari ibunya untuk modal awal usahanya. Seperti kebanyakan bisnis yang lainnya, pada awalnya Ais mengalami untung-rugi yang tidak pasti. Hal itu tidak membuat Ais menyerah hingga usahanya sampai kini cukup berkembang.
Di usianya yang masih belia, kini Ais sudah memiliki usaha sendiri dengan omset 12 juta rupiah per bulan. Ais juga memiliki tiga karyawan walau usahanya ini belum ada cabangnya. Ia ingin memberikan lapangan pekerjaan untuk teman-temannya. Terkadang, usaha Ais dapat ditemui di event kuliner seperti pameran dan festival yang ada di Yogyakarta.
Selain berwirausaha, Ais juga menjadi guru les privat gitar. Ais juga masih aktif pentas di panggung bersama salah satu band-nya yang bernama Danger Esterella.
Sekarang Ais berkuliah di Universitas Sarjana Tamansiswa jurusan Teknik Industri. Ia memutuskan untuk berkuliah karena ia ingin bekerja di perusahaan tempat ia magang. Ais membiayai kuliahnya menggunakan hasil dari berwirausaha, mengajar, dan pentas musik.
“Aku dulunya memang down dan bingung mau melakukan apa, tapi kalau kita terus berusaha dan semangat buat menjalaninya, pasti Allah akan menunjukkan jalannya, yang penting kita terus berusaha,†pungkas Ais. (Ayuningtyas Rachmasari)