BERKAT jasa bisnis pijat, Tri Wibowo atau akrab dipanggil Bowo bisa membeli motor dan laptop serta membayar uang kuliah sendiri. Sebagi tunanetra, ia tidak ingin merepotkan orang lain.
Bowo secara khusus membuat rincian tarif jasa pijatnya. Pijat di tempat dikenakan tarif Rp 40 ribu. Jika pelanggan bersedia antar jemput maka tarif menjadi Rp 55 ribu. Namun jika pelanggan meminta Bowo datang ke rumah dan tidak diantar jemput, tarif dikenakan Rp 75 ribu.Â
Keuntungan dari setiap tarif yang ia kenakan tidak hanya untuk dia sendiri. Contohnya, saat Bowo tidak diantar jemput maka dirinya harus menyewa tukang ojek untuk ke tempat pelanggannya. Sehingga ia membagi tarif Rp 75 ribu yang diterimanya dengan tukang ojek.
Dari tabungannya Bowo bisa membeli motor. Tentu saja motor tersebut tidak ia gunakan sendiri, namun digunakan oleh pendamping atau oleh teman-temannya untuk membonceng dia.
Baca Sebelumnya :Â Tunanetra, Tak Surutkan Bowo Berwirausaha
Bowo juga aktif melakukan kegiatan sosial. Dirinya ingin berbagi dengan masyarakat sekitarnya dengan apa yang ia punya. Meski sederhana ia ingin orang-orang merasakan sesuatu yang ia berikan.Â
Bowo meneruskan program yang dulu ia gagas bersama teman-temannya saat Kuliah Kerja Nyata di daerah Wonokerto Turi. Diantaranya, melatih masyarakat membuat sabun cuci piring, kebun gizi, dan taman bacaan.
“Meski saya difabel saya tidak ingin merepotkan orang lain, dan saya ingin membuktikan saya juga bisa bermanfaat bagi masyarakat banyak,†tuturnya.