Saat ini bisnisnya masih terus ia kembangkan. Bahkan ia juga berbisnis madu dan makanan kecil. Ia tidak kehabisan ide untuk terus mencoba membangun usaha agar hidup mandiri. Namun selama ini semua usahanya tak lepas dari hambatan.
Kesulitan Cari Partner Bisnis
Mahasiswa asal Kendal, Jawa Tengah ini mengaku, ia kesulitan mencari partner atau staff untuk membangun bisnis. Bowo merasa perlu memiliki partner bisnis yang loyal untuk membantunya mengembangkan bisni.Â
Ia mulai merasa kerepotan menangani pelanggannya yang selalu ada. Sebelumnya sudah ada beberapa teman yang menjadi partner, namun tidak bertahan lama. Akhirnya Bowo menjalankan bisnisnya sendiri.Â
“Saya itu susahnya cari partner, kalau mau ajak teman-teman sendiri kebanyakan mereka belum percaya dengan kemampuan saya. Kalau toh ada mereka masih sekedar memberikan support melalui kata-kata saja,†ungkap Bowo.
Sebagai mahasiswa difabel, Bowo berharap pihak kampus lebih memperhatikan kebutuhan difabel terutama pendamping bagi para difabel yang perlu ditambah. Pendamping sangat dibutuhkan untuk membantu kegiatan kuliah sehari-hari para difabel paling tidak satu program studi memiliki satu pendamping.Â
Selain itu, sebagai seseorang yang sedang merintis bisnis, ia mengharapkan para investor mau menanamkan modal kpada bisnis difabel. Menurut Bowo orang-orang difabel lebih membutuhkan dari pada non difabel karena susah mencari modal sendiri. (Fatimah Arum Utari/KRAcademy)