SIAPA yang tak mengenal Achmad Zaky dan situs e-commerce terbesar di Indonsia Bukalapak.com. Pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah 31 tahun silam ini merupakan contoh pengusaha lokal sukses yang bergerak di bidang internet atau teknologi informasi.
Siapa sangka di usia muda sudah mampu mendirikan sekaligus CEO Bukalapak.com, sebuah perusahaan E-Commerce Indonesia berbasis marketplace C2C yang berfokus pada pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM).
Di awal tahun 2018 Bukalapak masuk perusahaan Unicorn. Istilah "Unicorn" sendiri merujuk pada startup dengan valuasi mencapai 1 miliar dollar AS atau setara Rp 14,2 triliun.
Digali dari beberapa sumber menyebutkan Zaky mulai mengenal dunia teknologi sejak sekolah dasar. Pada tahun 1997, salah satu paman Zaky membelikan komputer dan buku-buku yang berhubungan dengan pemrograman.Â
Zaky muda tumbuh bersama komputer dan buku-buku tersebut. Ketika usia beranjak dan mengenyam pendidikan di SMA Negeri 1 Solo, dia mendapat kesempatan untuk mewakili sekolahnya di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang komputer dan menang hingga tingkat nasional.
Pada tahun 2004, Zaky melanjutkan studinya di jurusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung. Di bidang akademis, Zaky sempat mendapat IPK 4.00 di semester pertama. Selain kegiatan akademis, Zaky tercatat pernah mendirikan beberapa organisasi kemahasiswaan di ITB serta menjadi salah satu penggagas lahirnya cabang ShARE Global Student Think-Tank di ITB.Â
Zaky juga mendirikan Entrepreneur Club ITB yang kemudian dikenal dengan Technoentrepreneur Club (TEC ITB). Selain itu, aktif di Amateur Radio Club (ARC) ITB. Prestasi akademiknya selalu moncer dan sering menjuarai beberapa kompetisi tingkat nasional, Salah satunya adalah juara II pada Indosat Wireless Innovation Contest tahun 2007.Â
Dia sempat membuat perangkat lunak yang disebut MobiSurveyor. Perangkat ini berguna untuk melakukan perhitungan cepat dalam sebuah survei. Selain itu, mendapatkan Merit Award pada kompetisi INAICTA (Indonesia ICT Awards) pada tahun 2008. Bahkan, meraih beasiswa studi ke Oregon State University dari pemerintah Amerika Serikat selama dua bulan pada tahun 2008. Yang membanggakan pernah mewakili ITB dalam ajang Harvard National Model United Nations 2009.