Fokus Sinergi GNPIP Melalui Operasi Pasar dan TPID

Photo Author
- Senin, 10 April 2023 | 16:10 WIB
Ilustrasi. Foto: Ist
Ilustrasi. Foto: Ist

Krjogja.com - YOGYA - Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Daerah melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY terus bersinergi mencermati kondisi inflasi dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi, serta memperkuat koordinasi guna menjaga inflasi tetap rendah dan stabil. Upaya tersebut dilakukan mencermati kondisi terkini dan mengantisipasi risiko inflasi ke depan, terutama menyambut momen bulan puasa serta Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 2023.


Kepala Tim Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Kantor Perwakilan BI DIY Rif’at Pasha mengatakan TPID DIY telah melakukan koordinasi dan merencanakan program strategi melalui High Level Meeting (HLM) yang dipimpin langsung Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X pada 15 Maret 2023. Upaya sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan TPID akan terus dilanjutkan dan difokuskan di antaranya melalui operasi pasar dan gelar pangan murah, serta pemantauan harga secara intensif menjelang Idul Fitri.


“Selain itu, Kerjasama Antar Daerah (KAD) pun diperluas, di antaranya KAD antara Sleman dan Blitar untuk komoditas telur ayam ras, serta KAD antara Kulonprogo dan Nganjuk dalam pemenuhan kebutuhan bibit bawang merah. Hal-hal tersebut tersebut merupakan perwujudan komitmen BI Pemerintah, serta seluruh stakeholder guna mencapai inflasi 2023 sesuai kisaran targetnya sebesar 3,0%±1%,” paparnya di Yogyakarta, Senin (10/4/2023).


Rif’at menyampaikan sesuai hasil rilis BPS, inflasi tahunan DIY pada Maret 2023 berada pada level 6,11% (yoy), melandai dibandingkan inflasi tahunan Februari 2023 sebesar 6,28% (yoy). Meskipun demikian, secara bulanan, inflasi DIY Maret 2023 tercatat meningkat dari 0,27% (mtm) di Februari menjadi 0,60% (mtm). Dengan capaian tersebut, secara kumulatif, inflasi DIY tercatat 1,04% (ytd).


[crosslink_1]


“Tekanan inflasi DIY Maret terutama didorong komoditas pangan utama yaitu beras dan telur ayam ras. Komoditas beras, di tengah berlangsungnya musim panen raya, menjadi penyumbang utama inflasi DIY Maret. Telur ayam ras mengalami kenaikan selaras dengan peningkatan permintaan menyambut bulan puasa serta penyaluran bansos,” tuturnya.


Lebih lanjut, Asisten Deputi Kepala Perwakilan BI DIY ini menyebut komoditas yang memberikan sumbangan inflasi di b Maret 2023 lainnya yakni angkutan udara dan bensin. Tarif angkutan udara meningkat seiring naiknya permintaan pada momen libur cuti bersama Nyepi. Sementara, kenaikan harga pada bensin, terjadi terutama untuk jenis Pertamax dan Pertamax Turbo, didorong adanya kebijakan penyesuaian harga BBM pada 1 Maret 2023.


“Peningkatan laju inflasi tertahan oleh penurunan harga komoditas pangan lainnya, seperti bawang merah, minyak goreng, dan cabai merah,’ imbuh Rif’at. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X