Krjogja.com - JAKARTA - Platform perbankan digital untuk nasabah ritel, M2U, telah mencatat peningkatan transaksi sebesar 23,9% menjadi sekitar 17,9 juta pada 2022 dibandingkan dengan lebih dari 14,5 juta transaksi pada tahun sebelumnya. Nilai transaksi M2U tumbuh 28,3% menjadi Rp98,41 triliun dari Rp76,69 triliun pada tahun sebelumnya, diikuti dengan lebih dari 400% pertumbuhan akuisisi pelanggan baru melalui platform tersebut.
Sementara, platform perbankan digital untuk nasabah korporasi, M2E, mengalami peningkatan transaksi sebesar 24,4% menjadi lebih dari 4,3 juta transaksi dari 3,4 juta pada tahun sebelumnya. Nilai transaksi M2E mencapai Rp711,81 triliun pada 2022, tumbuh 22,2% dari Rp582,70 triliun pada tahun sebelumnya. Total pengguna aktif M2E juga tumbuh 7,3% menjadi 3.084 pengguna dari 2.874 pada tahun sebelumnya. Hal ini menyebabkan pendanaan korporasi tumbuh 26,8% menjadi Rp28,76 triliun dari Rp22,67 triliun pada tahun sebelumnya.
Presiden Komisaris Maybank Indonesia, Dato’ Khairussaleh Ramli mengatakan Maybank Indonesia terus menunjukkan ketangguhan dan kemampuan dalam memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan di tengah situasi makro yang penuh tantangan." Kami tetap optimis terhadap peluang pertumbuhan di Indonesia dan akan terus berupaya untuk meraih peluang tersebut, serta di saat yang bersamaan, menyediakan layanan perbankan yang lebih baik bagi nasabah kami.”
Pada kuartal keempat 2022, Maybank Indonesia memperkenalkan fitur ‘Smart Search’ pada M2U guna membantu nasabah dalam menggunakan aplikasi M2U. Didukung teknologi Natural Language Processing (NLP), fitur ‘Smart Search’ juga dilengkapi teknologi voice-to-text yang memungkinkan nasabah untuk melakukan penelusuran (search) melalui perintah suara selain meng-input kata kunci pada aplikasi M2U.
Di sepanjang 2022, Bank meningkatkan belanja modal investasi di bidang teknologi yang meliputi keamanan siber, modernisasi teknologi informasi, dan pengembangan aplikasi baru guna mendukung pertumbuhan bisnis.
[crosslink_1]
Selain itu, unit bisnis digital Maybank Indonesia mendapatkan beberapa penghargaan, di antaranya, 'Service Innovation of The Year Indonesia 2022' pada Asian Banking & Finance Retail Banking Awards 2022, 'Best Digital Banking for Category III Bank' pada Infobank Digital Banking Awards 2022, 'Highly Regarded Banks with Digital Solutions' di Indonesia' pada Euromoney Market Leaders Awards 2022 dan 'Best Retail Bank for Digital CX Indonesia' pada Digital CX Awards 2022.
Sebelumnya, bank mengambil langkah proaktif untuk menjaga kualitas aset, dimana Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) turun 17,8%. Rasio Non Performing Loan (NPL) konsolidasian tercatat membaik menjadi 3,5% (gross) dan 2,3% (net) pada Desember 2022 dari 3,7% (gross) dan 2,6% (net) pada Desember 2021. Saldo NPL tercatat turun 1,5% Y-o-Y dan rasio Loan at Risk (LAR) (Bank only) membaik menjadi 12,7% pada Desember 2022 dari 18,0% pada tahun sebelumnya.
Dari segi likuiditas, Bank membukukan CASA sebesar Rp54,35 triliun didukung oleh kenaikan pada rekening Giro sebesar 0,2% menjadi Rp32,43 triliun dan rekening Tabungan sebesar Rp21,91 triliun. Hal ini selaras dengan strategi Bank dalam memperkuat likuiditas melalui simpanan berbiaya rendah dengan mengoptimalkan layanan digital untuk memperoleh simpanan nasabah. Di lain sisi, Bank juga mampu mengurangi simpanan berbiaya tinggi yaitu deposito berjangka yang turun 15,3% menjadi Rp51,36 triliun dari Rp60,63 triliun pada tahun sebelumnya. Hal ini menjadikan total simpanan nasabah tercatat turun 8,0% Y-o-Y.
Rasio Kredit terhadap Simpanan/Loan to Deposit (LDR Bank only) tercatat pada level yang sehat yaitu 86,9% pada Desember 2022 dari 76,3% pada Desember 2021, dan rasio Kewajiban Pemenuhan Kecukupan Likuiditas/Liquidity Coverage Ratio (LCR Bank only) sebesar 168,5% pada Desember 2022, berada di atas tingkat minimum yang diwajibkan regulator yakni sebesar 100%.
Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tetap kuat sebesar 26,7% pada Desember 2022, dengan total modal sebesar Rp28,86 triliun pada akhir Desember 2022. (*)