Krjogja.com - YOGYA - Sektor ekonomi, pariwisata dan pendidikan di DIY sudah bergairah lagi menuntut sinergi dan kolaborasi BPR-BPRS terus ditingkatkan untuk menangkap potensi pasar.yang tumbuh kembali. Sebelumnya 51 BPR dan 12 BPRS di DIY sempat terpuruk karena pandemi Covid-19 selama 2 tahun lebih.
"Pembiayaan untuk UMKM meningkat signifikan dan untuk melindung segmen UMKMi kebijakan restrukturisasi kredit dengan stimulus masa pandemi yang berakhir 1.Maret 2023 diperpanjang hingga 1 Maret 2024," tutur Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Parjiman dalam sambutan saat Cofee Morning #3 Perbarindo DIY, Selasa (14/12) di Eastparc Hotel
Dengan tema Sinergi dan Kolaborasi BPR-BPRS 2022, Parjiman juga menyampaikan Economic Outlook 2023 dengan sebelumnya dilakukan Evaluasi Kinerja BPR-BPRS Wilayah DIY Tahun 2022 yang dibawakan Staf Ahli, Pengawas Perbankan Kantor OJK DIY Johan Primantya Mulya dan Reza Ananto. Acara dibuka sambutan Pj Ketua DPD Perbarindo DIY Wulfram Margono dan Pengawas Perbarindo Moh Sigit.
"Pandemi menjadi masa uji ketahanan BPR/BPRS RI dan hampir semua bisa melalui tetap eksis, hanya ada 1 BPR yang terdampak berat. Dampak pandemi dirasakan global dan harus tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian, Kedepankan stabilitas sistem keuangan," ungkapnya.
Sementara dalam pemaparan Evaluasi Kinerja BPR/BPRS DIY disebutkan hingga Oktober 2022 tingkat kesehatan BPR/BPRS DIY sangat baik. "CAR 37,23 persen, ROA 1,7 persen, KAP 6,77 persen, LDR 74,65 persen, NPL.10,66 persen, Rata-Rata NK Faktor 88,19 persen. Total kredit Restrukturisasi mencapai 1.360 M yang masih didominasi kredit terdampak Covid-19, namun ada tren menurun," jelas Johan. (Vin)