Krjogja.com - YOGYA - Fintech lending di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami perkembangan pesat, khususnya dalam mendukung permodalan Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Terlihat dari pergerakan arus peminjaman UMKM tumbuh signifikan di Fintech Lending Akseleran. Demikian pula arus pendanaannya, juga tumbuh pesat.
Tumbuhnya pendanaan selain kuatnya jaminan juga keuntungan yang diperoleh dari dana yang diinvestasikan. Bahkan perusahaan ini selama sebulan sejak Rabu (26/10/2022) melakukan promo bagi pendana (lender) yang baru, berupa saldo Rp 100.000 secara gratis, dengan kode Promo JOGJA100. Promo dalam rangka Fintech Lending Days 2022 di Yogyakarta, 26-27 Oktober di Hotel Alana Jl Palagan Tentara Pelajar.
Demikian disampaikan Senior Vice President Corporate Communication Fintech P2P Lending Akseleran, Rimba Laut saat melakukan kunjungan media ke Kedaulatan Rakyat, Selasa (25/10/2022). Fintech lending, suatu platform yang menghubungkan antara peminjam yang merupakan para pelaku usaha yang membutuhkan modal kerja dengan pemberi dana pinjaman yang memiliki dana lebih. "Akseleran sebagai platform yang menghubungkan bagi pelaku usaha yang membutuhkan modal kerja dengan orang yang memiliki dana lebih," ujar Rimba.
Menurut Rimba, di Yogyakarta, Akseleran sudah berjalan 5 tahun sebagai fintech lending yang sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan mendapat respons bagus dari pelaku usaha. Terakhir total penyaluran pinjaman usaha kita secara kumulatif sudah mencapai Rp 50 miliar. Wilayah mana yang terbesar yakni Kabupten Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.
Untuk kuartal III tahun 2022, mengalami pertumbuhan sekitar 25 persen dibanding kuartal 3 di tahun 2021. "Kontribusi penyaluran dana ke UMKM, Sleman 40 persen, Kota Yogyakarta 35 persen dan Bantul 25 persen. Sedangkan kontribusi Yogyakarta secara nasional untuk Akseleran, masuk 10 besar," ujar Rimba Laut.
Menurut Rimba, pihaknya memang lebih banyak fokus pada permodalan usaha, khususnya UMKM. Sedangkan bunga yang dikenakan antara 19-21 persen per tahun. Selain itu, sebagai platform fintech landing, Akseleran memberikan akses investasi kepada sebanyak-banyaknya masyarakat luas untuk bisa mendanai UMKM yang diterbitkan di Akseleran. "Mudahnya, pendanaan bisa mulai dari Rp 100 ribu," ujarnya.
Contoh, bisa menjadi pendana atau investor ritel atau perorangan mendanai UMKM yang sedang membutuhkan modal usaha, mulai dari Rp 100.000,-. "Kita melihat pangsa pasar masih cukup besar untuk Akseleran. Di Yogyakarta, perkembangan antara peminjam (borrower) dan pendana (lender) imbang. "Dari Rp 50 miliar pinjaman yang disalurkan ke berbagai usaha, hampir seluruhnya didanai oleh para lender Yogya juga," ujarnya.
Akses pendana lebih mudah, murah karena mulai dari Rp 100.000, bunganya kepada lender juga menguntungkan karena 10,5 persen pertahun dan nyaman. Karena setiap kampanye pinjaman untuk UMKM, sudah diproteksi dengan asuransi kredit 99 persen. "Jadi ketika di hari 91, peminjam telat bayar, maka jaminan asuransi langsung dicairkan 99 persen. Sisanya masuk dalam penagihan ke peminjam," ujar Rimba.
Dengan kekuatan jaminan dan kehati-hatian dalam persetujuan pinjaman membuat tingkat Non Performing Loan (NPL) sangat rendah, yakni hanya 0,04 persen. (Jon)