Krjogja.com - JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) optimistis dapat mencatatkan kinerja moncer pada 2023. Keyakinan itu merujuk pada kinerja keuangan perseroan pada 2022 yang solid meski dibayangi resesi global, inflasi, hingga kenaikan suku bunga.
Meski begitu, Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri Panji Irawan mengatakan, fungsi intermediasi perbankan yang masih melaju pada awal kuartal III 2022. Data mencatat, pertumbuhan kredit industri perbankan pada Agustus masih dua digit menembus 10,62 persen yoy.
"Kualitas aset perbankan juga cukup stabil, terlihat dari rasio Non Performing Loan (NPL) industri terjaga di level 2,9 persen pada bulan Juli 2022,” kata Panji dalam Mandiri Economic Outlook kuartal III 2022, Selasa (20/1/2022).
Sejalan dengan itu, kinerja keuangan Bank Mandiri menorehkan hasil impresif. Tercatat, pada kuartal II 2022 aset Bank Mandiri tumbuh 13 persen secara yoy dengan kualitas yang terjaga. Kenaikan itu diikuti oleh peningkatan penyaluran kredit yang tumbuh 12,2 persen yoy.
Dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri meningkat signifikan sebesar 12,8 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri perbankan yang sebesar 9,1 persen pada periode tersebut.
Untuk itu, dalam menjaga pertumbuhan Bank Mandiri terus melanjutkan transformasi digital dengan meningkatkan transaksi wholesale dan ritel melalui perluasan ekosistem digital. Antara lain dengan memaksimalkan layanan digital Livin’ by Mandiri untuk nasabah ritel dan Kopra by Mandiri untuk nasabah wholesale.
"Dengan berbagai inisiatif dan modal infrastruktur yang kami miliki, kami optimis kinerja Bank Mandiri akan terus membaik di tahun 2022 dan tetap stabil di tahun 2023, meski di tengah maraknya risiko dan ketidakpastian global serta normalisasi kebijakan domestik,” pungkasnya.
Sebelumnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyampaikan pertumbuhan kinerja finansial perseroan, pada acara Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/9/2022).
Pada semester pertama 2022, BMRI berhasil mencatatkan kinerja mentereng yang ditunjukkan dari pencapaian laba bersih sebesar Rp 20,2 triliun atau melesat 61,7 persen secara tahunan.
Adapun, peningkatan laba bersih didapat dari pendapatan Bunga Bersih perseroan yang meningkat jadi Rp 41,8 triliun, atau tumbuh 19,0 persen secara tahunan.
Pendapatan Non-Bunga sebesar Rp 16,1 triliun, atau tumbuh 1,0 persen tahunan. Total Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp 1.318 triliun, atau tumbuh sebesar 12,8 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri, Sigit Prastowo mengatakan dari segi pertumbuhan aset dan total kredit Bank Mandiri pada semester I 2022 juga meningkat.
“Total asset sebesar Rp 1.786 triliun, atau tumbuh sebesar 13,0 persen Year on Year (YoY). Sedangkan untuk total kredit sebesar Rp 1.138 triliun, atau tumbuh 12,2 persen YoY,” ujar Sigit. (*)