JAKARTA, KRJOGJA.com - Selama semester I tahun 2019, laba Bank Negara Indonesia (BNI) sebesar Rp 7,63 triliun atau tumbuh sebesar 2,7 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 yang mencapai Rp 7,44 triliun.
Rendahnya kenaikan laba BNI pada semester I tahun ini akibat ekspansi pinjaman lebih banyak pada kuartal 2 dibanding kuartal I sehingga BNI belum menerima pendapatan dari bunga dari ekspansi pinjaman kredit. Selama semester I ekspansi pinjaman mencapai Rp 33 triliun. Dari jumlah Rp 33 triliun ini, ekspansi pinjaman ini paling banyak pada kuartal 2 yakni sekitar Rp 26 triliun, sedangkan pada kuartal 1 tahun 2019 sebesar Rp 7 triliun.
“Rendahnya kenaikan laba BNI pada semester I tahun ini ekspansi pinjaman lebih banyak pada kuartal 2 dibanding kuartal I sehingga kami belum menerima pendapatan dari bunga dari ekspansi pinjaman kredit,†kata Direktur BNI Anggoro Eko Cahyo pada acara paparan kinerja BNI pada semester I tahun 2019 di Jakarta, Selasa (23/7).
Sementara selama pertumbuhan kredit BNI secara keseluruhan tumbuh sebesar 20 persen dari Rp 457,81 triliun pada semester I 2018 menjadi Rp 549,23 triliun pada semester I 2019.Â
Dikatakan, pertumbuhan kredit BNI didorong oleh pembiayaan pada korporasi yang mencapai 51,9 persen dari total portofolio kredit BNI, dengan fokus pembiayaan pada sektor-sektor unggulan yang memiliki risiko relatif rendah, terutama ke sektor manufaktur, perdagangan, restoran dan hotel, serta jasa dunia usaha.
“Ini strategi yang telah ditetapkan BNI, yaitu menjaga komposisi kredit korporasi dalam kisaran 50- 55 persen dari total kredit. Kredit korporasi BNI tersalurkan pada korporasi swasta dan BUMN, yang masing-masing tumbuh 27,8 persen dan 24,9 persen,†tegasnya.
Kredit untuk segmen usaha kecil pun mencatatkan pertumbuhan yang baik yaitu 21,5 persen. Adapun pada Segmen Konsumer, Kredit Tanpa Agunan berbasis payroll pertumbuhan sebesar 12,8 persen dan untuk mortgage dan credit card masih mencatatkan pertumbuhannya itu masing-masing sebesar 8,9 persen dan 4 persen.
Sedangkan untuk Dari sisi kresit bermasalah (NPL) menurut Anggoro, NPL Gross BNI tercatat membaik menjadi 1,8 persen pada semester I 2019 dari periode yang sama di tahun sebelumnya 2,1 persen. (Lmg)