OJK Ingatkan 3 Hal ini Bagi Industri Asuransi

Photo Author
- Kamis, 29 November 2018 | 12:54 WIB


JAKARTA, KRJOGJA.com - Deputi Direktur Pengawasan Asuransi Otoritas Jasa Keuangan (  OJK)  I Wayan Wijana mengatakan, ada 3 hal yang perlu diperhatikan industri asuransi pada tahun 2019 mendatang, yakni pertama  kondisi ekonomi global. Dimana ada perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok yang mengakibatkan adanya gejolak dipasar sehingga berdampak kepada penurunan tarif. 

Kedua, pada tahun 2019 merupakan tahun politik, biasanya pasar akan wait and see. Untuk itu berdasarkan pengalaman sebelumnya, dibutuhkan kesiapan dari industri asuransi untuk menghadapi hal tersebut.Serta yang ketiga ada pengembangan pasar melalui teknologi digital serta atau fintech asuransi.

“Tiga hal yang perlu dicermati industri asuransi tahun 2019 yakni kondisi global, tahun politik dan perlunya teknologi digital  dan fintech,” kata Deputi Direktur Pengawasan Asuransi Otoritas Jasa Keuangan (  OJK)  I Wayan Wijana di Jakarta.

Dikatakan,  meski demikian pada tahun 2019 mendatang, pertumbuhan asuransi di Indonesia pada tahun 2019 akan mengalami pertumbuhan  doubel digit.

Dijelaskan, pada pada trowulan III tahun 2018 ini kondisi asuransi di Indonesia masih tetap terjaga dan tetap tumbuh. Hingga September 2018 , ada 1158 entitas IKBN dengan aset mencapai Rp 2. 311 triliun atau meningkat 8,7 persen dibanding periode yang sama tahun 2017.

"Aset investasi mencapai Rp 1.309 triliun atau meningkat 7,6 persen. Serta premi asuransi mencapai Rp 203,9 triliun atau meningkat 8,3 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp 188 triliun."

Ketua Bersama Dewan Pengurus Asosiasi Asuransi Jiwa  Indonesia (AAJI) Maryoso Sumaryono  mengatakan,  pada tahun 2019, industri asuransi jiwa optimis mengalami peningkatan. Peningkatannya terjadi pada total premi  sekitar 12-20 persen.

Dikatakan, pada tahun  2028 total premi meningkat 15 persen dengan nilai premi mencapai Rp 221,2 triliun, dan pada tahun 2019 diperkirakan mencapai Rpb257,38 triliun.Sementara untuk pendapatan, pada tahun 2018 sekitar Rp 299,7 triliun dan pada tahun 2019 diperkirakan mencapai Rp 347,06 triliun. Adapun total klaim pada tahun 2019 diperkirakan akan meningkat 16 persen dari Rp 140 triliun tahun 2018, menjadi Rp 160 triliun. (Lmg)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X