JAKARTA, KRJOGJA.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 19,28 persen atau mencapai Rp 220,07 triliun per triwulan III 2018 dibanding triwulan III tahun 2017 yang hanya sebesar Rp 184,50 triliun.
Menurut Direktur Utama BTN Maryono peningkatan kredit ini karena adanyabFLPP memberikan angin segar terhadap laju pertumbuhan kredit bagi Bank BTN lebih tinggi dan untuk mengoptimalkannya sekaligus mendukung target program sejuta rumah yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
“Kami intensif menggandeng mitra swasta maupun pemerintah daerah agar penyerapan FLPP tepat sasaran," kata Maryono.
Dijelaskan, adapun kredit paling banyak dikucurkan terutama, KPR Subsidi yang memegang porsi 54,35 persen dari total KPR perseroan memang melaju kencang dibandingkan KPR non Subsidi.
Â
Secara keseluruhan KPR hanya tumbuh sebesar 21 ,81 persen atau sebesar Rp 163,61 triliun. Pencapaian tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 134.31 triliun. Sementara KPR Subsidi melejit sebesar 30,11 persen atau menjadi sebesar Rp 88,92 triliun lebih baik dibandingkan triwulan III taahun2017 yang mencapai Rp 68,34triliun sedangkan KPR non Subsidi tumbuh sebesar 13,22 persen menjadi Rp 74,69 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 65,97 triliun.
Sementara sektor kredit konstruksi perumahan, Maryono menambahkan, BTN mencatatkan pertumbuhan kredit konstruksi sebesar 17,41 persen atau sebesar Rp 28,45 triliun lebih tinggi dibandingkan triwulan llll 2017 yang mencapai Rp 24,23 triliun yang mengalir bagi para pengembang perumahan. (Lmg)
