BOGOR, KRJOGJA.COM - Bank Indonesia (BI) DIY mempunyai solusi strategis guna dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki pesantren dengan sinergi program bersama antara Kementerian Agama Wilayah DIY dan Dinas Koperasi dan UKM DIY serta pihak-pihak terkait.Â
Hal ini guna memacu peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan kelembagaan pesantren sehingga tercapai pesantren yang mandiri secara ekonomi.
Kepala Tim Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI DIY Probo Sukesi mengatakan BI bertujuan memberikan bantuan dan pendampingan dalam bentuk strategi pengembangan. Khususnya dalam mencapai kesinambungan unit usaha pesantren yang pada akhirnya akan memberian dukungan kepada peningkatan kualitas pengajaran di pesantren.
"BI DIY memberikan program pendampingan program melalui implementasi program pengembangan pondok pesantren melalui pendampingan pendirian manajemen usaha koperasi/holding, transfer teknologi agribisnis dan event organizer di lingkungan pesantren DIY. Program pengembangan kemandirian ekonomi pesantren melalui pemberdayaan koperasi sebagai induk unit usaha pondok pesantren di DIY 2018 ini guna mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren," papar Probo disela-sela kegiatan studi banding ke Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Parung Bogor yang merupakan contoh kemandirian ekonomi pesantren, Selasa (31/07/2018).
Probo menekankan diperlukan solusi strategis untuk dapat mengoptimalkan potensi yang dimiliki oleh pesantren dengan sinergi program bersama antara Kementerian Agama Wilayah DIY, Dinas Koperasi dan UKM DIY, Baznas, Microfin serta pihak-pihak terkait lainnya. Selanjutnya untuk mempermudah dan agar optimal perlu lembaga pendamping yang memang berkompeten menangani dan mendampingi manajemen koperasi pesantren.
"Program Pengembangan Pesantren ini melibatkan objek binaan sebanyak empat ponpes yaitu Pesantren Muhammdiyah Boarding School Sleman, Pesantren Nurul Haromain Kulonprogo, Pesantren Darul Quran Wal Irsyad Gunungkidul dan Pesantren Al-Hikmah Gunungkidul. Perwakilan pesantren tersebut diharapkan bisa mempelajari manajemen pengembangan usaha dan diterapkan di lingkungan pesantrennya masing-masing," jelas Probo. (Ira)