JAKARTA, KRJOGJA.com - PT Bank Danamon Indonesia Tbk mengumumkan laporan keuangan untuk Semester I tahun 2018. Inisiatif strategis jangka panjang Bank Danamon terus menunjukkan hasil.Â
Upaya diversifikasi mesin pertumbuhan Bank menghasilkan konsistensi peningkatan kinerja pada segmen UKM, consumer mortgage, serta pembiayaan kendaraan bermotor. Struktur pendanaan Bank juga membaik seperti yang ditunjukkan oleh pertumbuhan Giro dan Tabungan (CASA).
“Kinerja semester pertama tahun 2018 kami didukung oleh peningkatan dalam kualitas pelayanan, tercermin dari pencapaian Bank Danamon sebagai peraih peringkat pertama dan kedua di sejumlah kategori dalam Banking Service Excellence Award 2018,†kata Chief Financial Officer dan Direktur Bank Danamon Satinder Ahluwalia.
Dia menjelaskan laba bersih setelah pajak (NPAT) Bank Danamon semester pertama tahun 2018 berada pada posisi stabil dibandingkan dengan setahun sebelumnya sebesar Rp 2 triliun. Pada semester pertama tahun 2018, portofolio kredit Bank Danamon terus bergeser menuju segmen non-mass market. Total portofolio kredit dan trade finance Bank Danamon tumbuh 4% menjadi Rp 133,9 triliun pada semester pertama tahun ini dibandingkan setahun sebelumnya sebesar Rp 128,3 triliun.
Kredit pada segmen Perbankan UKM tumbuh 14% menjadi Rp 30,4 triliun. Sementara kredit Consumer Mortgage atau KPR tumbuh 40% menjadi Rp 6,9 triliun. Dalam hal pembiayaan kendaraan bermotor, total pembiayaan Adira Finance adalah sebesar Rp 48,1 triliun atau tumbuh 8% dibandingkan setahun sebelumnya. Â
"Pembiayaan baru Adira Finance tumbuh 14% untuk roda dua dan 26% untuk roda empat secara setahunan. Pertumbuhan positif ini kontras dengan kondisi pada semester pertama tahun 2017, dimana pembiayaan baru untuk kendaraan roda dua turun 5% dan roda empat hanya tumbuh 3%."
Di luar pembiayaan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 8% menjadi Rp 129,4 triliun dibandingkan setahun sebelumnya. Sedangkan giro dan tabungan (keduanya disingkat CASA) naik 9% menjadi Rp 50,9 triliun. Rasio CASA membaik menjadi 48,2% dari 44,3% di periode yang sama pada tahun sebelumnya karena peningkatan rekening tabungan yang bersifat granular. (*)