JAKARTA, KRJOGJA.com - Bank Indonesia (BI) mencatat sampai saat ini belum ada uang palsu yang beredar selama masa Ramadan hingga jelang Lebaran 2018. Kendati demikian, bank sentral tetap meminta masyarakat waspada terhadap peredaran uang palsu.
Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi mengatakan, rasio uang palsu terus menurun dari sebelumnya 1 banding 9 menjadi 1 banding 3. Maksudnya dalam total uang Rp1 juta masih ditemukan 3 lembar uang palsu. "Di periode Lebaran bagus sekali, enggak ada ini. Tidak ada uang palsu," ujarnya, di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (6/6/2018).
Menurutnya, penurunan rasio uang palsu karena edukasi yang dilakukan BI terhadap masyarakat sangat masif. BI selalu mengingatkan masyarakat untuk menukar uang ditempat penukaran resmi.
"Kita juga melakukan kerjasama dengan pihak yang berwenang menerangkan uang palsu itu. Artinya, momen Lebaran siapa mengedarkan dan membuat uang palsu dapat hukuman seberat-beratnya," tuturnya.
Meski saat ini aman dari uang palsu, BI tetap mengimbau masyarakat untuk bisa menukarkan uang ke tempat yang resmi. Sebab, dapat dipastikan uang tersebut asli. "Kami imbau ke masyarakat agar tukar uang ke tempat penukaran, karena tempat resmi sudah pasti harus mengeluarkan biaya penukaran dan risiko uang palsu," ujarnya. (*)
