JAKARTA, KRJOGJA.com - Laba PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk pada kuartal 1 tahun 2018 mencapai Rp 685 miliar atau meningkat 15,13 persen dibanding periode yang sama tahun 2017 yang mencapai Rp 594 miliar.
Pencapaian laba BTN ini jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan laba bank BUMN yang rata rata diatas 25 persen. Alasan rendahnya laba yang diperoleh ini karena kecenderungan pada triwulan I itu produktifitas bisnis utama melambat. Namun biasanya pada triwulan III dan IV akan meningkat lagi.
"Memang laba kami pertumbuhannya lebih rendah dari bank BUMN ya g rata rata diatas 25 persen. Biasanya triwulan I itu produktifitas bisnis utama melambat. Namun biasanya pada triwulan III dan IV akan meningkat lagi,†kata Dirut BTN Maryono pada paparan kinerja BTN di Jakarta, Kamis (19/04/2018).
Selain itu, tambahnya, parameter lainnya yang membuat laba melambat karena pertumbuhan kredit yang hanya mencapai 19,34 persen sedangkan target penyaluran kredit sebesar 22, 4 persen. Atau masih jauh dari target. Hal ini dikarenakan kredit yang diputuskan belum dicairkan dan masih menunggu iklim yang terjadi.
"Penyaluran kredit mencapai 19,34 persen sedangkan target penyaluran kredit sebesar 22, 4 persen. Atau masih jauh dari target. Hal ini dikarenakan kredit yang diputuskan belum dicairkan dan masih menunggu iklim yang terjadi misalnya sering terjadi hujan sehingga pengembang belum maksimal bekerja,†tegasnya. (Lmg)