JAKARTA, KRJOGJA.com - PT Bank Permata Tbk mengumumkan peningkatan kinerja operasional yang berkelanjutan untuk periode yang berakhir 30 September 2017 (konsolidasi dan tidak diaudit) dengan membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 708 miliar, dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 1,233 trliun pada periode yang sama tahun lalu. Hal Ini mencerminan peningkatan kualitas aset dibandingkan tahun lalu dan kedisiplinan dalam pengelolaan biaya.
"PermataBank terus menjaga profitabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan modal yang kuat dan neraca keuangan yang lebih sehat sebagaimana tercermin dalam kinerjanya di tiga kuartal berturut-turut ini. Strategi kami untuk meningkatkan kualitas aset dan penguatan manajemen risiko akan memposisikan pertumbuhan Bank ke depan," kata Direktur Utama PermataBank Ridha DM Wirakusumah.
Dia menjelaskan sejalan dengan fokus pengeloaan kualitas aset dan penjualan NPL di semester pertama, penyaluran kredit menjadi lebih rendah dibandingkan tahun lalu - turun 17% yoy, walaupun tumbuh 16% yoy di Unit Usaha Syariah. Meskipun tidak terjadi pertumbuhan kredit dibanding kuartal lalu, Bank telah mulai menunjukkan pertumbuhan yang positif pada kredit dan dana pihak ketiga di bulan terakhir di kuartal ketiga 2017.Â
"Pertumbuhan kredit yang positif tersebut dikonstribusi oleh KPM, KPR, SME dan kredit korporat (wholesale banking). Keberhasilan PermataBank dalam menjaga likuiditas yang sehat tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 83% dibandingkan dengan 86% pada periode yang sama tahun lalu," ungkapnya.
Bank, kata Ridha juga terus memperbaiki struktur pendanaannya, terlihat dari rasio CASA yang lebih tinggi yaitu 50% dibandingkan dengan 43% tahun lalu, didorong oleh pertumbuhan giro dan mengurangi Deposito Berjangka yang mahal. Tumbuhnya CASA akan terus menjadi prioritas untuk menjamin biaya dana yang murah dan berkelanjutan. (*)