JAKARTA, KRJOGJA.com - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk hingga triwulan III/ Tahun 2017 berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp 694,2 triliun atau meningkat 10,03 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 630,9 triliun.
Dari penyaluran kredit tersebut didominasi oleh usaha mikro kecil menengah (UMKM) sebesar Rp 526,5 triliun sebesar 75,8 persen dari total kredit.
"Kredit yang BRIÂ ke sektor UMKM sebesar 75,8 persendari total keseluruhan kredit yang disalurkan," kata Direktur Utama Bank BRI Suprajarto pada paparan kinerja keuangan BRI triwulan III tahun 2017 di Jakarta (26/10/2017).Â
Dikatakan, dari Rp 526,2 triliun i total kredit sektor UMKM terdiri dari kredit mikro sebesar Rp .229,3 triliun, kredit konsumer Rp 108,2 triliun, kredit ritel dan menengah Rp 176,4 Triliun dan kredit program sebesar Rp 12,6 Triliun.
Perseroan juga akan menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR), sebesar Rp 71 Triliun tahun ini. Dari Januari hingga awal Oktober 2017, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp 53,8 triliun kepada 2,9 juta debitur baru atau setara 75,8 persen dari target. Posisi saat ini sudah 40 persen dari Rp 53,8 triliun atau sekitar Rp 21,5 triliun tersalurkan ke sektor produktif.Â
"Kondisi saat ini, UMKM sebagai salah satu penggerak utama perekonomian nasional saat ini memiliki akses pembiayaan perbankan yang masih terbatas. Ke depan, BRI akan terus berupaya agar portofolio pembiayaan UMKM mencapai 80% dari total kredit yang disalurkan sehingga secara tidak langsung Bank BRI mampu memberikan multiplier effect terhadap perekonomian nasional,†kata Suprajarto.Â
Menyinggung tentang suku bunga kredit KUR yang mencapai 7 persen, Suprajarto mengatakan, pendapatan BRI akan berkurang sebesar Rp 700 miliar. Namun BRI berharap, pemerintah tetap memberikan subsidi bunga klepada BRI sehingga kerugian tersebut bisa diminimalisir. (Lmg)