JAKARTA, KRJOGJA.com - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa (cadev) pada Agustus 2017 mencapai US$128,8 miliar atau naik sekitar 0,86 persen dibandingkan dengan posisi akhir Juli 2017, US$127,8 miliar. Namun demikian, kenaikan cadev Agustus lebih rendah dari Juli yang tumbuh 3,74 persen secara bulanan.
"Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa yang berasal dari penerimaan pajak dan devisa hasil ekspor migas bagian pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas," tutur Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Agusman.
Agusman mengungkapkan penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa terutama untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo. Kemudian, posisi cadev pada akhir Agustus 2017 tersebut juga cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujarnya. (*)