JAKARTA, KRJOGJA.com - Direktur Perluasan Kepesertaan dan Hubungan Antar Lembaga Badan BPJS Ketenagakerjaan E Ilyas Lubis  mengatakan, program jaminan sosial ketenagakerjaan di Indonesia semakin meluas dan merambah desa-desa karena didorong keberadaan masyarakat Indonesia yang mencapai 150 juta orang di antaranya atau 60 persen warga secara administratif merupakan penduduk desa.
"Program ini lebih difokuskan pada sektor pedesaan dikarenakan sekitar 60% warga Indonesia secara administratif merupakan penduduk desa sehingga risiko kecelakaaan kerja warga Iebih tinggi dari pada di sektor industri," jelas Ilyas di Jakarta, Selasa (15/8/2017). Sebelumnya ia meluncurkan "Program Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan" untuk Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengan di Kabupaten Karanganyar.
Program yang sama sebelumnya dilaksanakan di Aceh pada 10 Agustus dan selanjutnya akan diluncurkan juga di Raja Ampat, Sorong, Papua. Program ini merupakan inovasi BPJS Ketenagakerjaan untuk bekerja sama dengan aparat desa dalam memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat pekerja di desa. Dengan cara itu, diharapkan masyarakat akan lebih memahami manfaat dari program BPJS Ketenagakerjaan.
Secara Nasional di tahun 2017 ada 276 desa yang dicanangkan sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. "Harapan kami, seluruh masyarakat Pekerja di Desa yang bekerja baik di sektor formal seperti perangkat desa maupun di sektor informal seperti petani, pedagang, pekerja lepas dapat dilindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan," kata Ilyas.
"Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat desa sangat penting, khususnya di pedesaan. Dengan masyarakat yang sadar akan pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan, perlindungan yang menyeluruh dan kesejahteraan masyarakat pekerja di desa dapat terwujud," tutur Ilyas. (Ful)