JAKARTA, KRJOGJA.com – PermataBank bersama Yayasan Mitra Netra (YMN)  memberikan kesempatan kepada penyandang tunanetra untuk bekerja sebagai agen telesales sejak tahun 2010. Dari sisi kinerja, prestasi mereka tidak kalah dibandingkan rekan-rekannya bahkan di beberapa area pekerjaan para penyandang disabilitas netra ini lebih unggul.    Â
Â
Guna menjaga semangat keberpihakan terhadap para penyandang disabilitas tetap berkesinambungan, PermataHatiCSR sebagai penggerak tanggung jawab sosial perusahaan  menginisiasi sebuah program bertema “BRAVE – Because eveRyone is Able & CreatiVE†yang menjadi wadah untuk berkumpul dan saling berbagi diantara penggerak dan komunitas disabilitas.
"Kami sangat senang dapat menginisiasi program BRAVE ini bersama teman-teman komunitas dan penggerak Disabilitas. Dari pengalaman kami mempekerjakan para tunanetra di Telesales, mereka merupakan pribadi yang tangguh, mandiri dan tidak ingin diberlakukan secara khusus," kata kata Direktur Utama PermataBank Ridha DM Wirakusumah.
Bahkan, kata Ridha beberapa diantaranya memiliki kinerja yang cukup menonjol dibanding teman-teman kerjanya yang normal. Karena itu dibentuk Program BRAVE
untuk memberdayakan dan memberikan kesempatan yang sama kepada mereka yang berkebutuhan khusus.
"Para pemateri kami hadirkan juga dari penyandang Disabilitas dan penggerak agar mereka bisa saling berbagi. Karena kami juga belajar dari mereka selama ini sehingga kami ingin menempatkan mereka sebagai subyek dalam program ini dan bukan sebagai obyek semata agar mereka dapat lebih mandiri dan berkualitas kelakâ€, jelas Ridha.
Â
Untuk memberikan hasil yang optimal, rangkaian workshop dikemas sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Dimulai dari sesi motivasi oleh Coach/Motivator yang juga penyandang tunadaksa, sesi financial literacy oleh PermataBank dan sesi creativity workshop yang diajarkan oleh tunarungu kepada PermataBankers yang berminat mengikuti kegiatan tersebut. Dilanjutkan dengan PermataHati Chat berupa diskusi inspiratif bersama Direktur Utama PermataBank dengan para komunitas dan penggerak disabilitas dengan moderator yang juga penyandang tunanetra. (*)