JAKARTA (KRjogja.com) - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) merencanakan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) di sektor produksi pada 2017 sebesar 40 persen dari total penyaluran kredit BRI. Bahkan tahun 2018 kredit untuk KUR UMKM bisa mencapai 50 persen dari total kredit yang disalurkan.
"KUR kita tambah terus, agar kita tidak mengimpor lagi kebutuhan kita, kita produksi sendiri kebutuhan kita, kalau bisa kita malah harus mengekspor produk kita," kata  Dirut BRI Asnawi Syam pada acara paparan kinerja BRI di Jakarta, Selasa (31/1/16).
Dikatakan, untuk tahun 2017, BRI menargetkan penyaluran kredit KUR sebesar Rp 71 triliun sesuai dengan kuota pemerintah. Sementara untuk kredit KUR mencapai Rp 69,4 Triliun kepada 3,9 juta debitur. Dengan pencapaian tersebut, BRI berkontribusi 91,1 persen dari total penyaluran KUR nasional. Sedangkan penyaluran kredit yang disalurkan BRI pada tahun 2016 mencapai Rp 635,3 triliun atau meningkat 13,8 persen dibanding dengan tahun 2015 yang mencapai Rp 558,4 triliun.
Adapun kredit mikro mencapai Rp 211,5 triliun atau meningkat 18,2 persen dari tahun 2015 yang mencapai Rp 178,9 triliun. Kredit ini bahkan mencapai 33,3 persen dari total kredit BRI. Adapun kredit konsumer meningkat 13,2 persen dari Rp 88 triliun menjadi Rp 100,2 triliun. Untuk kredit ritel pada tahun 2016 mencapai Rp 136,4 triliun atau meningkat 8,9 persen. Adapun kredit untuk UMKM pada tahun 2016 meningkat 14 persen dari tahun 2015 mencapai Rp 402,1 triliun menjadi Rp 458,4 triliun. (Lmg)