Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Masih di Jalan yang 'Lurus'

Photo Author
- Jumat, 13 Januari 2017 | 13:50 WIB

JAKARTA (KRjogja.com) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tergolong bagus.  Meski dibayangi dengan melambatnya ekonomi global, ketidakpastian ekonomi dunia yang pada 2015 ada krisis di Yunani, Brexit (British Exit), penurunan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok,  dan  ketidakpastian karena terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

“Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi negara kita tahun 2016, data terakhir yang saya peroleh memang masih untuk triwulan 1, triwulan 2, triwulan 3, triwulan 4 belum saya terima. Jadi belum bisa menyampaikan berapa pertumbuhan ekonomi 2016. Tetapi paling tidak pada triwulan yang kedua dan ketiga 5,18 dan 5,02 adalah sebuah angka yang patut kita syukuri,” kata Presiden Jokowi saat mengawali pidatonya pada acara Pertemuan Awal Tahun Pelaku Industri Keuangan, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Tampak hadir dalam acara tersebut antara lain Menko Perekonomian Darmin Nasution, Ketua OJK Muliaman Hadad, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menkominfo Rudiantara, dan Ketua KPK Agus Rahardjo.

Untuk itu Presiden Jokowi berharap pada tahun ini tidak ada kata pesimis. Kesulitan serta tantangan yang banyak apapun, kata Presiden, harus dihadapi dengan rasa optimisme. “Ini masalah psikologis. Dunia juga sama, kalau pemimpin-pemimpinnya tidak memberikan rasa optimis bagaimana rakyatnya,” ujarnya.

Presiden menjelaskan, apabila dibandingkan dengan negara-negara yang lain terutama untuk G20, Indonesia masih pada urutan yang ke-3 setelah India dan Tiongkok.  Artinya, Indonesia pada posisi yang sangat baik. Namun demikian, Presiden mengingatkan ini pun harus terus diperbaiki.

Terkait inflasi, Presiden meminta supaya angka-angkanya disampaikan kepada rakyat untuk menguatkan rasa optimisme bahwa fundamental ekonomi Indonesia adalah baik.

Menurut Presiden, pada tahun 2016, inflasi berada di angka 3,35. Sebelumnya, pada tahun-tahun yang lalu, angka inflasi  8–9 persen. “Tahun ini, sudah bisa kita injak sampai  dengan 3,35. Ini juga  bukan angka yang mudah. Bukan angka yang mudah diperoleh,” jelas Presiden.

Adapun angka-angka yang berkaitan gini ratio, menurut Presiden, posisi Indonesia pada warna kuning menuju merah.  Ia menyebutkan, lebih dari 14 tahun, gini ratio Indonesia naik terus, yang terakhir 0,41. “Tapi Alhamdulillah tahun kemarin bisa diturunkan menjadi 0,397. Turunnya sedikit, tapi turun jangan naik,” tutur Presiden.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X