JAKARTA (KRjogja.com) - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo melakukan kampanye gerakan 'Ayo Menabung' dalam rangka Perayaan Hari Menabung Sedunia (World Saving Day. Budaya menabung di masyarakat Indonesia masih rendah dibanding  yaitu sekitar 31 persen, bila dibandingkan dengan Singapura sebesar 49 persen , Philipina sebesar 46 persen , serta China 49 persen.
" Yang menjadi alasan pentingnya peningkatan budaya menabung di masyarakat adalah angka rasio savings to GDP Indonesia yaitu sekitar 31 persen, lebih rendah dibandingkan dengan Singapura sebesar 49 persen , Philipina sebesar 46 persen , serta China 49 persen," kata Presiden Republik Indonesia Joko Widodo pada acara kampanye gerakan “AYO Menabung†digelar oleh Otoritas Jasa Keuangan bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) bersamaan dengan Perayaan Hari Menabung Sedunia (World Saving Day) di Jakarta, Senin (31/10/2016)
Dikatakan, Gerakan “Ayo Menabung†ini dilakukan berbagai bagian penerapan Peraturan Presiden Republik Indonesia (Perpres) Nomor 82 Tahun 2016 Tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang dikeluarkan pada tanggal 1 September 2016.
Gerakan ini dimaksudkan untuk membangkitkan kembali budaya menabung dan investasi bagi masyarakat Indonesia. Â Melalui gerakan ini diharapkan masyarakat luas semakin mengenal ragam produk dan jasa keuangan sebagai sarana untuk melakukan aktivitas menabung dan investasi di lembaga jasa keuangan formal, yang bisa meningkatkan likuiditas tabungan domestik untuk mendukung pembiayaan pembangunan nasional dan kemandirian ekonomi masyarakat. (Lmg/Sim)