JAKARTA (KRjogja.com) – PT Bank Permata Tbk (‘PermataBank’ atau ‘Bank’) mengumumkan kinerja operasional Bank yang membaik meski kondisi ekonomi makro penuh tantangan pada periode triwulan yang berakhir 31 Maret 2016 (konsolidasi dan sebelum audit).
"Laba Operasional Sebelum Pencadangan PermataBank mengalami pertumbuhan 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (yoy), didukung oleh pertumbuhan pendapatan dengan terus mempertahankan kontrol yang kuat pada biaya. Namun demikian, Bank mencatatkan kerugian pada kuartal pertama mengingat Bank mengalokasikan beban pencadangan (provision expense) dalam jumlah yang signifikan," kata Direktur Utama PermataBank Roy Arfandy sebagaimana keterangan persnya, Selasa (26/04/2016).
Menurut Roy beban pencadangan yang lebih tinggi ini merupakan langkah terencana yang diambil untuk meningkatkan kualitas aset Bank,†jelas Roy Arfandy –. Dibandingkan dengan kuartal IV tahun 2015, beban pencadangan turun 24%, sementara kerugian turun 46%.
Roy menjelaskan perseroan dalam proses menyelesaikan rights issue senilai Rp 5,5 triliun pada paruh pertama 2016 seperti yang telah diumumkan sebelumnya, sambil menunggu persetujuan akhir Regulator. (*)