Krjogja.com, YOGYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 di Yogyakarta, Sabtu (28/10/2023) lalu. Hal ini guna semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan.
Sehingga masyarakat dapat menggunakan produk dan atau layanan jasa keuangan secara lebih optimal untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat perekonomian nasional.
Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar menyampaikan OJK dan seluruh Industri Jasa Keuangan (IJK) berkomitmen penuh mendorong peningkatan indeks literasi dan inklusi keuangan nasional yang penting bagi penguatan ekonomi nasional di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.
Baca Juga: Pelaku UMKM Masih Kuat dan Tetap Prospektif, Indeks Bisnis UMKM BRI Q3-2023 dan Ekspektasi Q4-2023
OJK akan memprioritaskan sejumlah segmen masyarakat yang perlu terus diperluas inklusi seperti pada penyandang disabilitas dan masyarakat di wilayah terpencil.
“Kunci dari pertumbuhan dan penguatan ekonomi nasional tergantung kemampuan kita untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan memperhatikan literasi dan inklusi keuangan masyarakat,” karyanya.
Mahendra mengatakan peningkatan akses keuangan masyarakat khususnya bagi difabel dan masyarakat yang berada di daerah terpencil penting untuk terus dilakukan. Seluruh masyarakat berhak untuk mendapat perlakuan dalam mengakses produk dan layanan jasa keuangan.
Baca Juga: Rajawali Nusindo Distribusikan Bantuan Stunting
Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menyatakan OJK berkomitmen terus melakukan terobosan memperluas akses keuangan masyarakat termasuk kepada penyandang disabilitas yang harus didorong untuk mendapatkan akses keuangan yang sama.
"OJK telah menyusun panduan bagi LJK dalam memberikan pelayanan kepada penyandang disabilitas berupa Petunjuk Teknis Operasional (PTO) untuk Pelayanan Keuangan kepada Penyandang Disabilitas serta melakukan kegiatan literasi dan edukasi bekerja sama dengan Persatuan Penyandang Disabilitas di Indonesia," terangnya.
OJK juga telah memiliki infrastruktur literasi keuangan bagi penyandang disabilitas tuna netra yaitu buku perencanaan keuangan dalam versi Braille. Selain itu, OJK terus mendorong LJK untuk dapat memperluas akses keuangan disabilitas melalui program satu difabel satu rekening.
Baca Juga: Pembalap Astra Honda Kembali Bikin Indonesia Raya Bergema di Kejuaraan Balap Asia
Pada Puncak BIK ini juga digelar “kick off” Sinergi Akselerasi Keuangan Inklusif bagi Penyandang Disabilitas antara OJK dengan Komisi Nasional Disabilitas dan Pemerintah yang diwakili Staf Khusus Presiden.
OJK juga memberikan apresiasi kepada Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) yang menjadi penggerak keuangan inklusif bagi penyandang disabilitas. Apresiasi diberikan kepada BNI dan Allianz. (*)