Inflasi Selama Semester I Tahun 2024 Sebesar 1,07 Persen

Photo Author
- Senin, 1 Juli 2024 | 15:35 WIB
ilustrasi inflasi (Pixabay)
ilustrasi inflasi (Pixabay)


Krjogja.com – Jakarta – Inflasi selama semester I tahun 2021 sebesar 1, 07 persen. Penyumbang terbesar selama Januari-Juni 2024 adalah emas perhiasan dan sigaret kretek mesin (SMK) dalam 6 bulan berturut turut.

Secara umun selama Januari-Juni 2024 komoditas dari kelompok harga bergejolak yang memiliki frekuensi yang lebih sering sebagai komoditas utama penyumbang inflasi. Komoditas penyumbang inflasi terbesar yakni emas perhiasan dan sigaret kretek mesin (SMK) dalam 6 bulan berturut turut,” kata Plt Sekretaris Utama Imam Machdi, di Jakarta, Senin (1/7). Sementara untuk bulan Juni terjadi deflasi sebesar 0,08 persen, atau lebih tinggi dibandingkan dengan bulan Mei 2024 yang mencapai deflasi 0,03 persen. “Deflasi bulan Juni 2024 lebih dalam dibandingkan deflasi Mei 2024 sebesar 9,03 persen. Ini merupakan deflasi ke dua tahun 2024,” tegasnya.

Sementara secara tahunan atau year on year (y-on-y) , pada bulan Juni terdapat inflasi sebesar 2,51 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,28. Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 5,65 persen dengan IHK sebesar 111,29 dan terendah terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebesar 1,08 persen dengan IHK sebesar 103,95. Sedangkan inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Utara sebesar 7,86 persen dengan IHK sebesar 110,53 dan terendah terjadi di Kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 0,02 persen dengan IHK sebesar 104,64.

Baca Juga: Cegah Judi Online, Ponsel Prajurit Korem 072/Pmk Diperiksa

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,95 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,09 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,47 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,95 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,89 persen.

Baca Juga: Mobil Listrik Citroen Ë-C3 Mulai Diserahkan ke Konsumen di Jateng

 

Selanjutnya  kelompok transportasi sebesar 1,61 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,50 persen; kelompok pendidikan sebesar 1,69 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,31 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,24 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu: kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,18 persen. Sementara untuk tingkat inflasi y-on-y komponen inti Juni 2024 sebesar 1,90 persen, inflasi m-to-m sebesar 0,10 persen, dan inflasi y-to-d sebesar 1,14 persen. (Lmg)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X