Defisit RAPBN 2025 Sebesar Rp 616,2 Triliun

Photo Author
- Sabtu, 17 Agustus 2024 | 21:35 WIB
Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025 di Jakarta, Senin (24/6). (istimewa)
Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan RAPBN 2025 di Jakarta, Senin (24/6). (istimewa)

Krjogja.com - Jakarta -Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan defisit Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sebesar 2,53 persen atau Rp 616,2 triliun tetap dijaga dalam level aman.

“Defisit akan terus dijaga relatif di level yang aman,” kata Menkeu Sri Mulyani dalam acara Penjelasan RAPBN 2025 di Jakarta, Jumat (16/8).

Adapun pendapatan negara ditargetkan sebesar Rp 2.996,9 triliun, lebih tinggi dari proyeksi APBN 2024 yang sebesar Rp 2.802,5 triliun. Sementara belanja negara ditetapkan sebesar Rp 3.613,1 triliun. Dijelaskan, pendapatan negara sebesar Rp 2.996 dengan rincianNilai itu terdiri dari penerimaan perpajakan sebesar Rp2.490,9 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 505,4 triliun, dan penerimaan hibah Rp 600 miliar.

Baca Juga: Dirgahayu RI ke-79, Berikut Sederet Kontribusi BRI Untuk Negeri

“ Pendapatan negara mencapai 12,32 persen dari PDB terutama didukung langkah optimalisasi pendapatan negara dengan tetap menjaga iklim investasi dan berkelanjutan reformasi perpajakan,” tegasnya.

Sementara itu, target belanja negara ditetapkan sebesar Rp 3.613,1 triliun. Belanja negara RAPBN 2025 juga lebih tinggi dari proyeksi APBN 2024 yang sebesar Rp3.412,2 triliun.

Dengan rincian belanja pemerintah pusat dalam RAPBN 2025 ditargetkan sebesar Rp 2.693,2 triliun, terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) Rp 976,8 triliun dan belanja non-K/L Rp 1.716,4 triliun. “Dalam rangka mempercepat transformasi ekonomi dan pelaksanaan prioritas pembangunan nasional,” ujarnya.

Baca Juga: Terima Remisi HUT Kemerdekaan, Tiga Napi Lapas Magelang Sujud Syukur Langsung Bebas

Adapun anggaran transfer ke daerah (TKD) ditetapkan sebesar Rp 919,9 triliun. Dengan demikian, target pembiayaan anggaran ditetapkan sebesar Rp 616,2 triliun. Dengan rincian pembiayaan utang Rp 775,9 triliun, pembiayaan investasi Rp 154,5 triliun dan pemberian pinjaman sebesar Rp 5,4 triliun.
“Pembiayaan tetap dikelola dengan prudent, inovatif, dan produktif. Kementerian Keuangan akan terus membangun fiscal buffer untuk ketahanan pembiayaan,” katanya.

Sementara keseimbangan primer ditargetkan defisit Rp 63,3 triliun. Keseimbangan primer adalah selisih dari total pendapatan negara dikurangi belanja negara di luar pembayaran bunga utang.

Baca Juga: Terima Remisi HUT Kemerdekaan, Tiga Napi Lapas Magelang Sujud Syukur Langsung Bebas

“Postur ini didesain agar program prioritas bisa diakomodasi dan mulai dilaksanakan pada tahun pertama presiden terpilih,” ujarnya.

Dikatakan, dalam asumsi makro RAPBN 2025, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen, inflasi 2,5 persen tingkat suku bunga SBN 10 tahun sebesar 7,1 persen, nilai tukar rupiah 16.100 per dolar AS, harga minyak mentah 82 dolar AS per barel, lifting minyak 600 ribu barel per hari dan lifting gas sebanyak 1.005 ribu barel per hari.(Lmg)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X