Defisit Anggaran Bulan November 2024 Sebesar Rp 401,8 Triliun

Photo Author
- Jumat, 13 Desember 2024 | 14:30 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBNKita, di Jakarta (istimewa)
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBNKita, di Jakarta (istimewa)

 


Krjogja.com Jakarta — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, defisit anggaran hingga November 2024 mencapai Rp 401, 8 triliun atau 76,8 persen dari pagu anggaran atau 1,81 persen PDB.

“Pada tahun 2024 total defisit anggaran kita dalam undang - undang itu mencapai Rp 522,8 triliun. Dengan angka defisit Rp 401,8 triliun ini masih di bawah pagu anggaran atau masih sekitar 76,8 persen atau masih 1,81 persen dari PDB,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBNKita, di Jakarta, Rabu (11/12).

Dikatakan, pada bulan November 2024 pendapatan negara hingga November 2024 mencapai Rp 2.492,7 triliun atau 89 persen dari target APBN. Atau meningkat 1,3 persen secara year on year (yoy). Sementara belanja negara mencapai Rp 2.894,5 triliun atau 87 persen dari pagu anggaran atau meningkat 15,3 persen. Sementara keseimbangan primer mencapai Rp 47,1 triliun.

Baca Juga: KAI Bakal Luncurkan Direct Train, Jakarta Yogyakarta Cuma 6 Jam

“Kinerja APBN di penghujung tahun 2024 menjadi pondasi kuat untuk APBN tahun 2025. Kinerja APBN hingga November menunjukkan tren positif dengan defisit tetap on track, realisasi penerimaan dan belanja positif, sementara PNBO telah melampaui target APBN,”tegasnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan, penerimaan perpajakan hingga November 2024 mencapai Rp 1.946,7 triliun. Dengan rincian penerimaan pajak hingga November 2024 mencapai Rp 1.688,93 triliun atau 84,92 persen dari target. Adapun rincian penerimaan pajak antara lain dari PPh non migas mencapai Rp 885,77 triliun atau 83,30 persen dari target atau meningkat 0,43 persen.

Dari PPN &PPnBM mencapai Ro 707,76 triliun atau 87,23 persen dari target atau naik 8,17 persen. Dari PPh migas mencapai Rp 58,89 triliun atau mencapai 77,10 persen dari target atau turun 8,03 persen. Serta dari PBB & pajak lainnya mencapai Rp 36,52 triliun atau 96,79 persen dari target atau meningkat 2,65 persen.

Baca Juga: Melihat Peluang Timnas dengan Pamain Muda dan Penuh Potensi Lolos ke Semi Final di ASEAN Cup 2024 Setelah Ditahan Laos

“Kinerja penerimaan pajak bruto setiap kelompok pajak sampai November terus menunjukkan tren positif, hanya PPh migas yang masih mengalami kontraksi akibat penurunan lifting minyak dan gas bumi,” tegasnya.


Sementara penerimaan dari kepabeanan dan cukai mencapai Rp 257,7 triliun yang terdiri dari bea masuk sebesar Rp 47,7 triliun, bea keluar sebesar Rp 17,3 triliun dan cukai mencapai Rp 192,7 triliun.
Sementara untuk penerimaan PNBP telah melampaui target, dengan pencapaian sebesar Rp 522,4 triliun atau 106,2 persen dari target. (Lng)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X