Indonesia Gabung BRICS, Rupiah Makin Perkasa

Photo Author
- Selasa, 7 Januari 2025 | 18:30 WIB
Petugas menyusun uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jumat (1/3/2024).  (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Petugas menyusun uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jumat (1/3/2024). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

KRjogja.com - JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menunjukkan penguatan signifikan setelah Indonesia resmi menjadi anggota BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, menyebutkan bahwa langkah strategis ini memberikan dampak positif pada posisi tawar Indonesia di panggung internasional.

"(Soal penguatan rupiah) Pasar merespons positif keputusan Indonesia bergabung dengan BRICS. Ini adalah langkah strategis yang tidak hanya meningkatkan posisi tawar Indonesia di kancah global tetapi juga membuka peluang kerja sama di berbagai bidang, seperti teknologi, ketahanan pangan, dan perubahan iklim," kata Ibrahim dikutip dari ANTARA di Jakarta, Selasa (7/1/2025).

Baca Juga: Biaya Haji 1446 H/2025 M Turun, Ini Penjelasan Kemenag

Menurut Ibrahim, keanggotaan Indonesia dalam BRICS mengubah persepsi internasional, khususnya dari OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), yang selama ini dianggap kurang memberikan kesetaraan kepada negara berkembang seperti Indonesia.

Salah satu agenda utama BRICS, yakni dedolarisasi, juga menjadi sorotan. Tren ini diprediksi akan berkembang secara alami, terutama dalam perdagangan antarnegara anggota BRICS. China dan Rusia, misalnya, telah menggunakan mata uang lokal untuk 90 persen transaksi ekspor-impor mereka.

Baca Juga: Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis dalam Pengawasan KPK

Meskipun penciptaan mata uang alternatif global atau pengganti sistem SWIFT dinilai masih sulit, dedolarisasi tetap menjadi peluang strategis bagi Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X