Krjogja.com - Yogya - Bank BPD DIY senantiasa berkomitmen mendukung upaya pemerintah mewujudkan ekosistem digital termasuk program digitalisasi identitas kependudukan melalui aktivasi aplikasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Guna mempercepat aktivasi IKD tersebut, Pemda DIY melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Kalurahan, Kependudukan dan Pencatatan Sipil (PMK Dukcapil) DIY menggulirkan program layanan jemput bola di seluruh instansi maupun OPD di lingkungan Pemda DIY sampai Maret 2025.
Kali ini, sebanyak 150 pensiunan pegawai Bank BPD DIY menjadi sasaran program layanan jemput bola aktivasi IKD. Kegiatan aktivasi IKD dilaksanakan bersamaan dengan ajang silaturahmi pensiunan pegawai Bank BPD DIY di Rocket Convention Hall pada Selasa (18/02). Sebelumnya, sebanyak 225 pegawai Kantor Pusat Bank BPD DIY telah mengantongi KTP digital setelah berhasil melakukan aktivasi IKD pada Rabu (12/02) lalu.
Direktur Utama (Dirut) Bank BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan program layanan jemput bola ini dinilai bagus sehingga pihaknya mendukung apa yang menjadi program pemerintah berkaitan digitalisasi identitas kependudukan. Program ini justru membantu mempercepat dalam rangka mendukung proses digitalisasi perbankan atau menciptakan ekosistem digital dalam perbankan.
Baca Juga: PSHT Sleman adakan Sarasehan Bareng Polda DIY, Komitmen Jaga Iklim Kondusif Masyarakat
" Bank BPD DIY sangat mendukung program layanan jemput bola aktivasi IKD ini. Untuk itu, kita memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada Dukcapil mempercepat proses aktivasi IKD secara bertahap. Aktivasi IKD sudah diawali jajaran direksi dan karyawan ada di Kantor Pusat lalu dilanjutkan kepada pensiunan pegawai Bank BPD DIY. Kegiatan ini akn terus berproses sampai keluarga besar dan nasabah Bank BPD DIY nantinya," tutur Santoso.
Santoso mengungkapkan program digitalisasi identitas kependudukan dalam rangka menciptakan ekosistem digital ini sangat penting bagi industri keuangan, terutama perbankan seperti Bank BPD DIY. Bagi perbankan, IKD ini sangat penting mempercepat proses administrasi baik itu pembukuan rekening dan sebagainya. Selain itu, menyakinkan penggunaan IKD yang berupa KTP digital tidak salah gunakan pihak tak bertanggung jawab alias lebih aman dan tepat.
" Jika aktivasi IKD berhasil semuanya, kita tinggal kerja sama integrasi dengan Dukcapil selesai. Cukup buka aplikasi IKD, kita tidak perlu bawa KTP kemana - mana. Sehingga kita berharap aplikasi digital kependudukan ini didukung infrastruktur yang memadai, salah satunya infrastruktur yang mudah di akses, mudah diverifikasi kepada bendahara dan aman. Maka ekosistem digital perbankan akan cepat terwujud dan lebih efisien supaya layanan digital mudah, cepat dan murah," terangnya.
Baca Juga: Sultan Temui Laksma TNI isnu Agung, Bahas Minimalisir Sampah dan Menumbuhkan Kecintaan Laut
Kepala Bidang (Kabid) Dukcapil Dinas PMK Dukcapil DIY Alexande Priyasma mengungkapkan jumlah penduduk wajib e-KTP di DIY mencapai 2,89 juta, sedang yang aktivasi KTP digital baru sekitar 260 ribuan penduduk atau kurang dari 10 persen sehingga masih jauh dari target sebesar 30 persen pada 2025. Untuk itu, pihaknya menggencarkan program jemput bola aktivasi IKD secara massif karena realisasinya masih jauh dari harapan untuk mewujudkan pelayanan publik menuju ekosistem digital di lingkungan Pemda DIY.
"Bagi OPD atau instansi yang melakukan pelayanan publik akan lebih valid dan akurat menggunakan KTP digital yang ada dalam aplikasi IKD. Kami itu pada tataran menyiapkan ekosistem dalam hal pemenuhan hak penduduk untuk mendapatkan KTP digital sehingga masih banyak yang perlu dilakukan," pungkasnya. (Ira)
