KRjogja.com - YOGYA - Bank BPD DIY sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemda DIY telah menunjukan kinerja apik sepanjang 2024. Badan usaha ini memiliki peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, seperti berkontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam bentuk dividen dan pajak. Dengan demikian kehadiran Bank BPD DIY bisa senantiasa semakin dirasakan kemanfaatannya.
Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad menyatakan pembagian dividen tersebut merupakan salah satu kontribusi Bank BPD DiY yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah khususnya terhadap peningkatan PAD di wilayah DIY. Bank BPD DIY membagikan dividen dari laba bersih kepada pemegang saham, berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Bank BPD DIY yang dilaksanakan pada Selasa (11/03/2025) lalu
"Bank BPD DIY mampu membukukan laba bersih sebesar Rp 317,34 miliar atau tumbuh sebesar 5,78% (yoy) pada 2024. Adapun capaian kinerja Bank BPD DIY hingga 31 Desember 2024 yaitu total aset Rp 20,43 triliun, atau tumbuh 10,40% (yoy)," ujar Direktur Utama Bank BPD DIY Santoso Rohmad dikantornya, Rabu (19/3/2025).
Baca Juga: Dukung Kesejahteraan Masyarakat, Universitas Alma Ata Salurkan Zakat Fitrah di Kendal
Santoso mengatakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun Rp 13,64 triliun, tumbuh sebesar 5,79% (yoy), dengan rasio dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) 78,21%. Sedangkan total penyaluran kredit dan pembiayaan kepada masyarakat tercatat sebesar Rp 11,22 triliun, atau tumbuh sebesar 9,07% (yoy).
"Dari penyaluran kredit dan pembiayaan tersebut, sebanyak Rp 6,34 triliun atau 57% disalurkan kepada kredit produktif. Bank BPD DIY juga mampu menjaga kualitas kredit dan pembiayaan pada tingkat yang cukup baik, dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) Gross atau total kredit bermasalah 2,59%," imbuhnya.
Sebagai Agen Pembangunan, Bank BPD DIY selalu berupaya memberikan dukungan dan keberpihakan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Hal tersebut tercermin dari komposisi kredit Bank BPD DIY, di mana dari keseluruhan kredit produktif, sebesar 60% atau Rp3,78 triliun merupakan kredit dan pembiayaan kepada segmen UMKM.
"Bank BPD DIY berkomitmen mendukung pengembangan UMKM dengan rutin menyelenggarakan berbagai pelatihan dan bimbingan bagi pelaku UMKM di wilayah DIY. Bank BPD DIY juga berupaya menjadikan UMKM naik kelas.di era digital melalui inovasi dan pengembangan produk digital banking guna mempermudah pengelolaan keuangan bagi pelaku UMKM," terang Santoso.
Baca Juga: JNE Hadirkan Promo dan Program Penuh Berkah di Ramadhan 1446 H
Bank BPD DIY pun berupaya meningkatkan jangkauan akses keuangan kepada masyarakat melalui pengembangan jaringan layanan di seluruh pelosok wilayah DIY dan sekitarnya. Bank BPD DIY telah memiliki berbagai layanan digital banking yang dapat diakses pelaku UMKM, antara lain BPD DIY Mobile, CMS, QRIS / QUAT, Laku Pandai, serta BPD DIY Kawan Usaha (KU).
Untuk mendukung pengembangan digital banking, Bank BPD DIY dilengkapi infrastruktur teknologi informasi yang handal dan memadai dengan keamanan terjamin, di mana Bank BPD DIY berhasil mendapatkan ISO 27001:2022 berstandar internasional Sistem Manajemen Keamanan Informasi. Bank BPD DIY juga terus berupaya meningkatkan kualitas kompetensi sumber daya manusia melalui berbagai program pelatihan dan sertifikasi secara berkelanjutan sesuai dengan standar yang berlaku.
Dengan bermodalkan capaian positif di tahun 2024 tersebut, Bank BPD DIY optimis mampu meraih target-target yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank Tahun 2025, yaitu aset sebesar Rp 22,00 triliun, DPK sebesar 15,60 triliun, kredit sebesar Rp 12,57 triliun, dan laba sebelum pajak Rp 425, miliar.
"Optimisme tersebut dilandasi tingginya komitmen dan kepercayaan dari pemegang saham dalam memperkuat permodalan Bank BPD DIY. Jumlah penyertaan modal pemegang saham kepada Bank BPD DIY sebesar Rp 3,11 triliun, dan Modal Inti Bank BPD DIY telah mencapai Rp 4,14 triliun," pungkas Santoso. (Ira)