Transaksi Digital Picu Peredaran Uang Periode Rafi di DIY Turun 21 Persen

Photo Author
- Jumat, 11 April 2025 | 17:28 WIB
Hati-hati, terbaru marak penipuan QRIS palsu dalam metode pembayaran. (Ist)
Hati-hati, terbaru marak penipuan QRIS palsu dalam metode pembayaran. (Ist)

KRjogja.com - YOGYA - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY mencatat peredaran uang di DIY mencapai Rp4,60 triliun selama periode Ramadan dan Idulfitri (Rafi) 2025. Capaian tersebut turun 21 persen jika dibandingkan dengan peredaran uang periode Rafi 2024 yang mencapai Rp5,8 triliun.

Deputi Kepala Perwakilan BI DIY Hermanto menyampaikan peredaran uang kartal selama periode Ramadan dan Lebaran mengalami penurunan yang cukup signifikan dari Rp 5,8 triliun pada 2024 lalu menjadi Rp 4,6 triliun pada 2025. Sementara itu, realisasi penukaran uang kartal masyarakat mencapai sebesar Rp43,9 miliar.sepanjang periode Rafi 2025.

"Penurunan peredaran uang kartal di DIY selama periode Ramadan hingga libur lebaran tahun ini disebabkan beberapa hal. Diantaranya di picu akibat preferensi masyarakat yang semakin banyak menggunakan transaksi nontunai secara digital," tutur Hermanto di Yogyakarta, Jumat (11/4/2025).

Baca Juga: Diberdayakan BRI, Warung Legendaris di Pasar Beringharjo Ini Laris Manis Pada Saat Libur Lebaran

Hermanto mengungkapkan jika dilihat pada realisasi nominal transaksi QRIS di DIY pada Januari-Februari 2025 yang mencapai Rp6,79 triliun pada naik 274,9 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,81 triliun. Sedangkan nominal transaksi menggunakan uang elektronik pun meningkat sebesar Rp1,58 triliun pada Januari-Februari 2024 naik 10,1 persen menjadi Rp1,74 triliun pada Januari-Februari 2025.

Sementara itu, dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah, BI melakukan intervensi di pasar keuangan secara berkesinambungan. BI melakukan intervensi secara agresif di pasar domestik sejak awal pembukaan pada 8 April 2025 dengan intervensi di pasar valas (Spot dan DNDF) serta pembelian SBN di pasar sekunder.

Baca Juga: KPK Siap Tegur Pejabat yang Telat Lapor LHKPN

" BI juga akan melakukan optimalisasi instrumen likuiditas Rupiah untuk memastikan kecukupan likuiditas di pasar uang dan perbankan domestik," tandas Hermanto.

Serangkaian langkah-langkah BI ini, disampingnya Hermanto ditujukan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah serta menjaga kepercayaan pelaku pasar dan investor terhadap Indonesia Sehingga stabilitas ekonomi tetap terjaga guna menopang pertumbuhan ekonomi. (Ira)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X