IMF : El Salvador Belum Beli Bitcoin Sejak Februari 2025

Photo Author
- Jumat, 25 Juli 2025 | 16:10 WIB
Harga bitcoin bergerak di zona merah pada Minggu, 5 Februari 2023. Namun, ethereum menguat. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat. (Foto: Istimewa)
Harga bitcoin bergerak di zona merah pada Minggu, 5 Februari 2023. Namun, ethereum menguat. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat. (Foto: Istimewa)

 

Jakarta - Dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh dua pejabat keuangan tinggi El Salvador menyatakan negara itu belum membeli bitcoin sejak Februari 2025.

Hal itu ketika perjanjian pembiayaan dengan Dana Moneter Internasional atau the International Monetary Fund (IMF) dimulai. Hal ini secara langsung bertentangan dengan pernyataan Presiden El Salvador Nayib Bukele.

Surat yang dirilis sebagai bagian dari tinjauan program pertama IMF pada 15 Juli menuturkan stok bitcoin yang dipegang oleh sektor publik tidak berubah. Sebuah dokumen terlampir mencatat El Salvador telah memberikan alamat semua dompet panas dan dingin kepada IMF untuk ditinjau dan dipantau. Demikian mengutip dari the Block, ditulis Selasa (22/7/2025).


Surat itu ditandatangani oleh Presiden Bank Sentral Pablo Rodriguez Fuentez dan Menteri Keuangan Jerson Rogelio Posada Molina.

Namun, pemerintahan Bukele telah berulang kali menggembar-gemborkan pembelian baru satu bitcoin setiap hari sejak November 2022, saat Bukele mengumumkan inisiatif tersebut.

Kantor bitcoin mengklaim cadangan bitcoin El Salvador sekitar 6.242 bitcoin atau setara USD 737 juta. Jumlah itu setara Rp 12,02 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.322).

Perusahaan intelijen blockchain Arkham mencatat transfer 1 BTC harian, sebagian besar dari alamat yang ditandai sebagai dompet panas Binance dan Bitfinex.

Bukele sebelumnya menuturkan, meskipun ada perjanjian IMF yang mengamankan pinjaman sebesar USD 1,4 miliar atau Rp 22,84 triliun untuk El Salvador tetapi mengharuskan negara itu untuk mengurangi aktivitas bitcoinnya, ia tidak akan berhenti membeli BTC.

"Jika pembelian bitcoin tidak berhenti ketika dunia mengucilkan kita dan sebagian besar bitcoiner meninggalkan kita, itu tidak akan berhenti sekarang dan tidak akan berhenti di masa depan,” kata Bukele sebelumnya di platform X.

Namun, laporan baru menunjukkan ini mungkin bukan pembelian, melainkan konsolidasi bitcoin yang sudah dimiliki pemerintah El Salvador. “Peningkatan kepemilikan bitcoin di dana cadangan bitcoin strategis mencerminkan konsolidasi bitcoin di berbagai dompet milik pemerintah,” demikian pernyataan laporan IMF.

Sementara itu, Head of Bitcoin Office Stacy Herbert menuturkan, El Salvador terus membeli bitcoin meski melanggar kesepakatan IMF.

“Beberapa pengguna bitcoin mempercayai kata-kata IMF atas tindakan El Salvador yang menyimpan bitcoin secara permanen ke dalam blockchain bitcoin,” tulis Herbert di X pada Maret.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB
X