YOGYA, KRJOGJA.com - Kota Yogyakarta pada Agustus 2022 mengalami deflasi sebesar 0,12 persen. Andil terbesar yang mendorong terjadi deflasi adalah bawang merah yang turun sebesar 34,63 persen.Tingkat inflasi kalender (Agustus 2022 terhadap Desember 2021) sebesar 4,24 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Agustus 2022 terhadap Agustus 2021).
Kepala Badan Pusar Statistik (BPS) DIY Sugeng Arianto mengatakan perkembangan harga berbagai komoditas pada Agustus 2022 secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan BPS pada Agustus 2022, di Kota Yogyakarta terjadi deflasi 0,12 persen atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 13,27 pada Juli 2022 menjadi 113,13 pada Agustus 2022.
"Komoditas yang mengalami penurunan harga pada Agustus 2022 terbesar adalah bawang merah turun 34,63 persen dengan memberikan andil -0,17 persen. Sebaliknya komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menahan deflasi adalah tarif angkutan udara naik 4,25 persen dengan andil 0,07 persen," tuturnya di Yogyakarta, Kamis (1/9/2022).
Sugeng menyampaikan deflasi tersebut disebabkan turunnya indeks harga konsumen kelompok makanan 1,63 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,04 persen. Sementara kelompok yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki 0,19 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,28 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,11 persen; kelompok kesehatan 0,29 persen; kelompok transportasi sebesar 0,67 persen; kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,16 persen; kelompok pendidikan 1,08 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,29 persen.
" Sedangkan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran relatif stabil. Dari 90 kota yang dihitung angka inflasinya, 79 kota mengalami deflasi dan 11 kota mengalami inflasi," pungkasnya. (Ira)