YOGYA, KRJOGJA.com - Rendahnya minat baca masyarakat menjadi perhatian banyak pihak akibat beberapa faktor. Hal ini mendorong PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) memberi bantuan becak listrik kepada Sutopo yang selama ini menjadi pegiat literasi di Yogyakarta sehingga diharapkan mampu mendorong minat baca dan memperluas literasi masyarakat.
"Upaya mencerdaskan anak bangsa menjadi perhatian bersama, termasuk BUMN yang sudah menunjukkan kehadirannya di tengah masyarakat. Lewat becak listrik ini berharap keinginan tersbut bisa tercapai," ungkap Direktur Operasional dan Komersial Askrindo Dwi Agus Sumarsono disela penyerahan becak listrik pustaka nusantara kepada Sutopo di kantor cabang Askrindo Yogyakarta, Rabu (23/3). Ikut hadir Asisten Deputi Bidang Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Kementerian BUMN Agus Suharyono dan Kepala Cabang Askrindo Yogyakarta Ashari Nur Kusumo.
Dwi Agus menjelaskan pihakya sudah lama mengamati aktivitas Sutopo sebagai penarik becak sembari menjalankan aktivitas sebagai perpustakaan keliling. Bahkan, becaknya dipenuhi buku-buku dan menarik masyrakat terutama anak-anak ikut membaca. Bahkan ada yang meminjam buku koleksinya jntuk dibaca di rumah sehingga perseroan berinisiatif untuk memberikan becak listik karena lebih ramah lingkungan dan bisa menjangkau masyarakat lebih luas lagi.
"Kami sebelumnya berkonsultasi dengan tim teknis dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan setelah beberapa kali modifikasi lahirnya becak listrik ini yang diharapkan jangkauan lebih luas bagi masyarakat di Yogyakarta. Pemberian becak listrik bukan sekadar untuk memudahkan Bapak Sutopo mencari nafkah dan hemat tenaga, namun demi mencerdaskan kehidupan anak bangsa melalui membaca," tandasnya.
Dia menambahkan selama ini Askrindo sudah banyak terlibat dalam kegiatan TJSL sebaginana diamanatkan oleh Presiden Jokowi agar BUMN hadir di tengah kehidupa masyarakat. Bahkan, bantuan becak listrik atau sarana lain di daerah lain namun dengan tetap menyesuaikan kebutuhan masyatakat setempat.
"Kebutuhan masyraakat satu dengan yang lain berbeda namun Askrindo akan hadir demi memenuhi apa yang dibutuhkan maayarakat. Selain becak listrik, kami sudah membantu sarana dan prasarana menunjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) termasuk memberikan mobil perpustakaan agar bisa menjangkau masyarakat di daerah," pungkasnya.
Sementara itu Agus Suharyono menjelaskan kegiatan ini merupakan bentuk kepadulian BUMN untuk membantu masyarakat yang membutuhkan. Apalagi motivasi Sutopo sebagai penarik becak tidak semata uang namun menularkan semangat membaca bagi anak. Hal ini sangat unik dan harus didukung oleh seluruh BUMN agar kehadirannya bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia.
"Kita mendorong semua BUMN untuk terus menjalankan kegiatan sosial sebagai bentuk tanggungjawab bersama. Apa yang dilakukan oleh Askrindo ini patut diiikuti oleh perusahaan swasta apalagi BUMN. Dengan demikian, BUMN tidak hanya sekadar mencari keuntungan namun bisa memperhatikan kebutuhan lingkungan sosial dimana perusahaanya berada," pungkas Agus Suharsono.
Sementara itu Dosen Fakultas Teknik UGM Jayan Sentanu sebagai perancang becak listrik menjelaskan sebgaian besar komponen pembuatan berasal dari lokal kecuali kelistrikan yang masih impor. Becak listrik ini mampu beroperasi selama empat jam dan berjalan sejauh 30 km. Guna memudahkan pengisian daya, telah melakukan modifikasi teknis sehingga bisa dilakukan di rumah sebagaimana layaknya mengisi ulang ponsel.
"Kami sudah sering membuat becak kiatrik ini pesanan BUMN atau swasta. sampai saat ini sudah dibuat 60 unit dan sudah tidak ada kendala lagi. Kami tetap mengimbau pemerintah pusat atau daerah untuk menyediakan pusat isi ulang baterai di tempat umum guna memasyarakatkan sepeda ataupun becak listrik di masa depan," katanya. (*)