keuangan

Digitalisasi Jaga FPR Tetap Bersemi Kala Pandemi

Selasa, 29 Desember 2020 | 15:41 WIB
Suasana Peluncuran FPR 2020 secara virtual (Screenshot)

PANDEMI Covid-19 membuat tatanan kehidupan masyarakat berubah. Protokol kesehatan seperti mengenakan masker, menjaga jarak (social distancing) hingga rajin mencuci tangan dengan air sabun menjadi keharusan. Selain itu, pandemi memberi momentum bagi dunia usaha di tanah air untuk bertransformasi melalui digital (digitalisasi). Hal ini dimanfaatkan juga oleh Adira Finance melalui Adira Finance Syariah dengan menggelar program CSR bertajuk Festival Pasar Rakyat (FPR) 2020 dari November hingga Desember 2020.

Even ini bekerjasama dengan Gerakan Pakai Masker (GPM) dan Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (ASPARINDO).FPR 2020 turut dihadirkan sebagai bagian pendukung kegiatan Festival Kreatif Lokal 2020, sebuah ajang untuk memotivasi pelaku UKM dan generasi muda, agar bersama-sama bangkit membangun perekonomian Indonesia.

"Sejalan dengan tagline ‘Sahabat Setia Selamanya’ dan dalam rangka HUT Ke-30 Adira Finance, FPR 2020 akan menjadi saluran untuk memberikan edukasi mengenai protokol kesehatan, sekaligus mempersiapkan masyarakat pasar rakyat menuju era digital sebagai adaptasi kebiasaan baru. Hal ini juga sebagai upaya mendorong ekosistem pasar rakyat untuk bangkit dan terus berkembang di masa pandemi," ungkap Direktur SDM & Marketing Adira Finance, Swandajani Gunadi, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Sabtu (7/11).

Dia menambahkan pasar rakyat memiliki posisi yang strategis di masyarakat, yaitu sebagai tonggak perekonomian bagi pedagang sekaligus sarana pengembangan ekonomi kerakyatan kreatif, edukatif, dan berbudaya. "Sejalan dengan tagline 'Sahabat Setia Selamanya' dan dalam rangka HUT Ke-30 Adira Finance, FPR 2020 akan menjadi saluran untuk memberikan edukasi mengenai protokol kesehatan, sekaligus mempersiapkan masyarakat pasar rakyat menuju era digital sebagai adaptasi kebiasaan baru” jelas Swandajani.




-

Swandajani menambahkan Pasar Rakyat memiliki posisi yang strategis di masyarakat, yaitu sebagai tonggak perekonomian bagi pedagang sekaligus sarana pengembangan ekonomi kerakyatan kreatif, edukatif, dan berbudaya. Selain itu, menjadi etalase kekayaan sebuah daerah serta kamus hidup kuliner Indonesia, sehingga memberikan karakter pada sebuah kota, dan menjadi destinasi wisata yang unik.

Mengangkat tema besar #BangkitBersamaSahabat, Swabdajani menuturkan FPR 2020 mempunyai misi untuk meningkatkan pemahaman para pedagang, mengenai pentingnya menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan di lingkungan pasar rakyat, dan digitalisasi di pasar melalui program edukasi, pelatihan dan pendampingan. Hal ini diperlukan agar usaha yang mereka jalankan dapat bertahan dan berkembang sebagai bentuk adaptasi teknologi, terutama di masa pandemi seperti saat ini. "Kegiatan Festival Kreatif Lokal 2020, sebuah ajang untuk memotivasi pelaku UKM dan generasi muda, agar bersama-sama bangkit membangun perekonomian Indonesia” katanya.

Protokol Kesehatan

Dalam kesempatan ini, Adira Finance turut memberikan edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat dengan aksi memakaikan masker pada logo resmi di avatar media sosial perusahaan. Aksi ini sebagai wujud dukungan, sekaligus pengingat untuk masyarakat agar senantiasa menggunakan masker sebagai cara untuk mencegah penularan Covid-19.

Bentuk edukasi kesehatan yang diberikan pada program FPR 2020 adalah terkait pencegahan Covid-19 pada 30 pasar yang tersebar di 6 kota Indonesia (Jakarta, Tangerang Selatan, Cirebon, Yogyakarta, Aceh dan Makassar), dengan cara membagi-bagikan masker kepada ekosistem di pasar rakyat.

Ketua Umum Gerakan Pakai Masker, Sigit Pramono, menegaskan bahwa mengajak masyarakat agar disiplin memakai masker adalah sebuah upaya mengubah perilaku masyarakat dari sebelumnya tidak terbiasa pakai masker menjadi terbiasa pakai masker. Jadi harus dilakukan secara masif, terus menerus, gotong royong, bersama-sama, dan melibatkan seluruh unsur masyarakat, seperti yang kita canangkan hari ini.

"Jika masyarakat, termasuk mereka yang berdagang di pasar rakyat disiplin memakai masker dengan benar dan protokol kesehatan lainnya, yaitu jaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, maka kita bisa mengendalikan pandemi. Bahkan jika di masa-masa mendatang, jika ada pandemi lagi, dan ini suatu keniscayaan, masyarakat sudah lebih siap. Karena masyarakat sudah memiliki budaya pakai masker dan hidup lebih sehat," ungkap Sigit.

Selain edukasi kesehatan, terdapat juga rangkaian pelatihan melalui webinar yang digelar secara berkesinambungan untuk peserta di 6 kota, dengan tema 'Yuk, Berdagang Secara Online'. Tema ini dibuat untuk memberikan sudut pandang kepada pedagang dan ekosistem di pasar mengenai pentingnya pemahaman akan sarana berdagang secara digital / online. Selain untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi, hal ini diharapkan turut membantu masyarakat pasar rakyat untuk tetap dapat berjualan di tengah keterpurukan kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Halaman:

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB