keuangan

Lewat Creative Talk Bersama Bangkitkan Jogja, Bank BPD DIY Ajka UMKM Pakai Transaksi Digital

Sabtu, 12 Desember 2020 | 17:17 WIB
IMG-20201212-WA0017

SLOGAN 'Bersama Bangkitkan Jogja': Merdekakan Transaksimu Bangkitkan Usahamu, selalu diucapkan oleh Bank BPD DIY dalam rangka memotivasi para pelaku UMKM untuk tetap beraktivitas dan berkarya meskipun di masa pandemi dengan memberikan layanan kemudahan dalam bertransaksi melalui QRIS Ultimate Aoutomatic (QUAT).

Peluncuran layanan pembayaran digital BPDDIY QUAT merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka menyambut HUT ke-59 PT Bank BPD DIY.

Selain itu bank BPD DIY juga menggelar serangkaian kegiatan yang melibatkan 250 UMKM dengan menggelar promo setiap transaksi yang menggunakan BPDDIY QUAT dan menggelar Creative Talk yang disiarkan secara langsung melalui live Instagram @krjogjadotcom dan @bpddiypromo.

Creative Talk yang digelar Jumat (11/12) mengusung tema 'Ekonomi Kreatif & Transaksi Digital'. Acara ini menghadirkan empat pembicara yang berperan penting dalam kemajuan perekonomian di Yogyakarta yakni Santosa Rohmad Direktur PT Bank BPD DIY, Wiyono Deputi Perwakilan Bank Indonesia, Singgih Raharjo Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta dan Lulut Wahyudi pegiat ekonomi kreatif sekaligus Founder Kustomfest.

Santosa Rohmad menuturkan, pandemi mengakibatkan pergerakan ekonomi mengalami penurunan, disaat bersamaan Bank BPD DIY meluncurkan layanan pembayaran digital non tunai BPDDIY QUAT. Dengan adanya layanan ini bank BPD DIY mengajak pelaku UMKM untuk tetap beraktivitas dengan tetap memperhatikan protokol Kesehatan. “Dari sini diharapkan UMKM di DIY bisa melakukan terobosan transaksi untuk memperluas pasar. UMKM harus siap dalam menerima kunjungan wisatawan, makanya mereka harus difasilitasi dengan model transaksi yang mampu mencegah penyebaran Covid yaitu pembayaran digital. Apabila UMKM sudah melakukan pembayaran non tunai, semua transaksi bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, 24 jam. Kita mengajak UMKM dan masyarakat untuk menikmati layanan transaksi non tunai agar lebih aman, dan perluasan pasar juga terjadi,” jelas Santosa.

Deputi Perwakilan Bank Indonesia Wiyono menjelaskan, QRIS merupakan Langkah positif Bank BPD DIY dalam membantu perekonomian digital. “Kita harapkan QRIS menjadi salah satu kunci dalam pemulihan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menggunakan uang kartal, masyarakat bisa melakukan pembayaran tanpa bersentuhan langsung dengan uang kartal karena uang kartal diindikasi sebagai sarana penularan virus. Meskipun Bank Indonesia telah melakukan standar protokoler sebelum uang tersebut beredar di pasaran,” jelasnya.

Di sisi pariwisata Singgih Raharjo Kepala Dinas Pariwisata DIY mengungkapkan, saat ini wisatawan lebih memilih mengutamakan kesehatan, sebagian besar memilih cashless. Dari sisi pariwisata telah mengembangkan aplikasi Visiting Jogja. “Libur panjang kemarin menjadi pembelajaran bagi kami sebagai pelaku pariwisata agar semua harus menegakkan protokol kesehatan tanpa terkecuali. Kita akan memantau kembali fasilitas-fasilitas yang ada dan SDM nya. Selain itu kita juga mendorong wisatawan agar melakukan reservasi online terlebih dahulu,” ungkap Singgih.

Sebagai pelaku Ekonomi Kreatif sekaligus founder Kustomfest Lulut wahyudi menuturkan, perhelatan Kustomfest tahun ini bisa dibilang sebagai event penutup. Setelah melalui segala mediasi akhirnya diputuskan Kustomfest tahun ini digelar secara luring dan daring tanpa keriuhan di Jogja National Museum pada 15 - 31 Desember 2020.

“Teman-teman promotor event bergurau, kebalikan dari tahun kemarin di era adaptasi yang baru ini event terbilang sukses kalau silent sedangkan kalua ramai tidak sukses,” canda Lulut.

Ditambahkan, Kustomfest banyak melibatkan pelaku UMKM kecil seperti pedagang dan penginapan. Bagi pengunjung dari luar kota bisa menginap di homestay di sekitar JNM dan bagi pengunjung yang sedang menunggu antrian untuk masuk venue bisa melepas lelah di pedagang sekitarnya. Lulut juga menegaskan, bahwa segala transaksi pembelian tiket dilakukan secara non tunai dan pengunjung harus mematuhi prokes yang telah ditetapkan tanpa terkecuali.

“ini melibatkan segala aspek yang ada, diharapkan perekonomian di Yogyakarta segera tumbuh dan terhindar dari Covid,” katanya.

Sebagai penutup Santosa Rohmad mengungkapkan, tantangannya adalah bagaimana mengedukasi pedagang kecil. "Tahun ini kita mencoba di semua segmen melalui kerjasama dengan Kustomfest. Mulai dari sistem pembayarannya dengan transaksi yang tinggi di Yogyakarta dan melalui pembinaan UMKM, diharapkan roh Yogya sebagai kota festival dan kota pariwisata tidak redup,” tutupnya.(*)

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB