JAKARTA, KRJOGJA.com - Guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional, pemerintah rencananya akan menempatkan dana di Bank Pembangunan Daerah (BPD) sebesar Rp 20 triliun. Namun pada tahap awal pemerintah baru menempatkan dananya di 4 BPD dengan nilai Rp 11 triliun.
Adapun ke 4 BPD yang menjadi penempatan dana tersebut adalah Bank DKI Jakarta mendapatkan dana Rp 2 triliun, Bank Jabar Banten ( BJB) Rp 2 triliun , Bank Jateng Rp 2 triliun dan Bank Sulawesi Utara Gorontalo ( Sulutgo) sebesar Rp 1 triliun. Sementara dua BPD masih dalam kajian untuk menjadi bank penempatan dana dari pemerintah adalah BPD Bali dan BPD DI Yogyakarta. Rencananya dana yang akan ditempatkan dalam 2 bank BPD ini masing- masing Rp 1 triliun.
"Rencananya penempatan dana pemerintah di BPD untuk Rp 20 triliun. Hari ini baru 4 BPD dengan total yang ditempatkan mencapai Rp 11 triliun,†kata Menkeu Sri Mulyani Indrawati pada acara penandatanganan perjanjian kemitraan penempatan uang negara dalam rangka pemukihan ekonomi nasional di BPD secara virtual, di Jakarta, Senin (27/7).
Turut menyaksikan penandatanganan ini Menko Maritim dan Investasi Luhut Panjaitan, Menko Perekonomian Aitlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir,Ketua Dewan Komisioner Ototitas Jasa Keuangan ( OJK, Wimboh Santoso, Gubernur DKI Anis Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Dikatakan, penempatan dana ini meruoakaan lanjutan dari penempatan dana pemerintah sebelumnya di 4 bank BUMN yakni BRI, Mandiri BNI dan BTN sebesar Rp 30 triliun.
Diharapkan dengan penempatan dana ini , BPD akan lebih gencar menyalurkan kredit kepada masyarakat di daerah , seta mendorong Bank Perkreditan Rakyat ( BPR) untuk turut serta dalam menyalurkan kredit ke masyarakat.
Bahkan Sri Mulyani berharap BPD nantinya bisa menyalurkan kredit meningkat dua kali kipat, misalnya untuk Bank DKI dengan penempatan dana sebesar Rp 2 triliun, makan diharapkan bisa menyalurkan kredit sebesar Rp 4 triliun. Begitu juga dengan bank lain. (Lmg)