SLEMAN, KRJOGJA.com - City Sales Manager Yogyakarta Home Credit Indonesia Joni Hendri mengatakan bahwa di sepanjang tahun 2017 berhasil mencatat pembiayaan sebesar lebih dari Rp 136 miliar.Â
"Sejak resmi beroperasi di Yogyakarta pada bulan Maret 2016, kami terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan kami. Saat ini kami telah memiliki 695 titik penjualan yang tersebar di Yogyakarta, melayani lebih dari 77.000 pelanggan dan kami mempekerjakan lebih dari 150 karyawan yang tentunya membantu membuka lapangan kerja di kota Yogyakarta," papar Joni saat temu media, Jumat (26/10/2018).
Joni menjelaskan jumlah pembiayaan ini meningkat dibandingkan sepanjang tahun 2017 sebesar Rp 136 miliar dan optimistis hingga akhir tahun 2018 bisa mencapai Rp 160 miliar. Sedangkan untuk jumlah nasabah, sebagian besar didominasi kaum muda untuk membeli smart phone dan sisanya untuk barang rumah tangga lainnya.
"Profil nasbah kita sekitar 60 persen adalah kaum muda dengan rata-rata pinjaman sebesar Rp 2,2 juta. Persyaratan pinjaman sangat mudah karena hanya membutuhkan dokumen asli seperti KTP dan dokumen tambahan seperti kartu BPJS Kesehatan, BPJS Ketengakerjaan sampai kartu ATM bernama," ungkap Joni didampingi Chief External Affairs Home Credit Indonesia Andy Nahil Gultom.
Andy Nahil Gultom menmbahkan jumlah nasaabah secara nasional mencapai 3,1 juta dengan titik penjualan sebanyak 118 ribu. Per September 2018, manajemen telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp 6 triliun. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2017 mencapai Rp 5 triliunan dan tahun 2016 hanya sebesar Rp 1 triliun.
"Kami optimistis hingga akhir tahun 2018 jumlah pembiayaan bisa tembus Rp 10 triliun dengan tatap menjaga risiko terjadinya pembiayaan bermasalah. Setiap bulan angka pembiayaan bermasalah cenderung kecil sekitar 0,4-0,6 persen dengan bunga kompetitif. Kami juga menyediakan program bunga 0 persen dan beragam program lainnya." (Fxh)