JAKARTA (KRjogja.com) — Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan, pada tahun 2018 yang perlu diperhatikan ada resiko jangka pendek global. Pasalnya pemulihan ekonomi global tidak sekuat yang diperkirakan.Â
“Pada tahun 2018 yang perlu diperhatikan ada resiko jangka pendek global. Pasalnya pemulihan ekonomi global tidak sekuat yang diperkirakan,†kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo pada acara laporan akhir tahun BI di Jakarta, Kamis (28/12).
Selain itu tambahnya, gejala proteksionalisme dan pertumbuhan ekonomi antar negara perhatikan. Apalagi konsumsi rumah tangga resapannya dan pemulihan ekspor yang belum merata.
Namun untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 tambah Agus, perlu reformasi struktural dengan dengan 4 kebijakan BI yakni untuk meningkatkan infrastruktur dengan banchmark yang sudah tentukan
Pencapaiannya sudah 72 persen sesuai dengan banchmark yang telah ditetapkan.
Kemudian pengembangan investasi. Dan ini sudah 47 persen pencapaiannya. Sedangkan kebijakan lain yakni peningkatan SDM yang saat ini baru sekitar 35 persen dari target serta peningkatan inovasi yang baru mencapai 38 persen.
Sementara untuk target pertumbuhan ekonomi tahun 2018 sebesar 5,1 – 5,5 persen dan pada tahun 2020 diperkirakan mencapai 5,8 – 6,2 persen.
Sedangkan inflasi pada tahun 2018 diperkirakan sebesar 3,5+- 1 persen. Dan pada tahun 2022 diperkirakan inflasi mencapai 3+- 1Â persen. (Lmg)