keuangan

Semua Indikator Buat Dongkrak Peringkat RI Sudah Positif

Jumat, 19 Mei 2017 | 07:10 WIB

JAKARTA,KRJOGJA.com - Bank Indonesia (BI) menyampaikan semua indikator yang disyaratkan oleh lembaga pemeringkat internasional yaitu Standard & Poor (S&P) sudah dalam zona hijau. Dengan demikian sudah selayaknya peringkat Indonesia berubah menjadi investment grade.

Hanya saja, beberapa analis mulai pesimistis mengenai hasil pemeringkatan S&P terhadap Indonesia. Ini dikarenakan kondisi politik Indonesia sedikit panas, terutama banyaknya aksi turun di jalanan.

Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo mengaku apa yang sudah disyaratkan S&P untuk menaikkan peringkat Indonesia, sudah dipenuhi oleh Indonesia. "Mengenai rating dari S&P kita serahkan kepada lembaga rating tersebut. Yang jelas, secara umum kondisi Indonesia dalam keadaan yang baik," kata Agus dalam keterangannya, Kamis (18/5/2017).

Di kesempatan yang sama, Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menambahkan, indikator untuk meningkatkan peringkat dari S&P setidaknya ada 5 hal.

Pertama, ‎indikator mengenai fundamental ekonomi. Menurutnya, pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut sejak kuartal II 2015. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir 2017 akan mencapai 5,2 persen. Angka ini lebih baik dibandingkan tahun lalu.

Indikator kedua, terkait masalah moneter dan kondisi keuangan.‎ "Umumnya lembaga rating itu mempercayai kredibilitas kebijakan moneter kita, baik dalam pengendalian inflasi, nilai tukar dan bagaimana mengkomunikasikan kebijakan itu," papar Perry.

Sementara untuk yang ke tiga, hal yang menjadi pertimbangan lembaga rating dunia tentang‎ ketahanan fiskal. Dalam hal ini, posisi APBN Indonesia 2017 sudah sangat kredibel akibat kebijakan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani. Ditambah dengan selesainya program tax amnesty, ke depan akan menjadi titik terang struktur pajak Indonesia untuk bisa menjadi lebih baik.

Untuk indikator yang ke empat adalah ketahanan Indonesia terhadap isu luar negeri (eksternal).‎ Di sini, semua hal yang mendukung ketahanan eksternal juga cukup positif. Seperti defisit transaksi berjalan yang defisit tetap terjaga di bawah 2 persen dan cadangan devisa RI yang mencapai US$ 123 miliar.

Halaman:

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB