JAKARTA (KRjogja.com) - Laju inflasi pada bulan Februari 2017 mencapai 0,23 persen. Inflasi ini masih harga berbagai kebutuhan pokok sangat terkendali. Bahkan beberapa harga kebutuhan pokok mengalami deflasi.
Adapun tingkat inflasi tahun kalender Januari-Februari 2017 sebesar 0,37 persen. Adapun tingkat inflasi inti tahun kalender Januari-Februari 2017 sebesar 0,93 persen dan tingkat inflasi komponen inti dari tahun ke tahun sebesar 3,41 persen
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto di Jakarta, Selasa (01/03/2017) menjelaskan kelompok penyumbang terbesar untuk inflasi pada Februari 2017 ini adalah adanya penyesuaian tarif dasar listrik untuk 900 VA yang menyubang inflasi 0,11 persen dan komoditas cabe rawit yang menyumbang 0,05 persen dan bawang merah menyumbang 0,3 persen.
Â
"Untuk pemicu inflasi adalah meningkatnya harga cabe rawit dan bawang merah serta adanya efek kenaikan tarif listrik untuk rumah tangga 900 VA," tegas Suhariyanto.
Dia menjelaskan yang menghambat inflasi Februari 2017 ada beberapa bahan makanan mengalami deflasi hingga -0,31 persen. misalnya daging ayam yang turun sebesar -6,1 persen, beras deflasi -15 persen, telur ayam deflasi -4 persen. Sedangkan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang 0.39 persen.Â
"Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen dan terendah terjadi di Ternate sebesar 0,03 persen.Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar -1,40 persen dan Bungo sebesar -0,02 persen."
 (Lmg)