KUTA (KRjogja.com) - Direktur Kebijakan dan Sistem Pembayaran dari Bank Indonesia, Farida Perangin-angin mengatakan, uang kertas dan logam yang beredar hingga Oktober 2016 mencapai Rp 559 triliun. Dari jumlah uang tersebut sebesar Rp 467,5 triliun ada di masyarakat sedangkan Rp 91,5 triliun ada di perbankan.Â
"Adapun uang logam yang beredar hingga Oktober mencapai Rp 7,49 triliun. Lumayan banyak uang logam yang beredar di Indonesia yakni mencapai Rp 7,49 triliun. Kalau di kiloin, berapa ton beratnya itu, tegasnya.
Farida mengatakan, transaksi uang non tunai di Indonesia pada bulan Oktober mencapai Rp 22,69 triliun. Transaksi dengan menggunakan ATM atau debit, transaksinya mencapai Rp 487,18 triliun. Sedangkan yang melakukan transaksi di bank dengan cara kliring, hingga Oktober 2016 mencapai Rp 306,7 triliun
"Transaksi nasabah dengan RTGS mencapai Rp 1.786 triliun, sedangkan yang datang ke bank mencapai Rp 398 triliun. Kita lihat penggunaan transaksi non tunai meningkat terus," tegasnya.
Farida menambahkan, transaksi non tunai ini mengurangi penggunaan uang logam dan uang kertas. Adapun keuntungan penggunaan transaksi non tunai ini adalah efisiensi, pengurangan biaya cetak uang, baik itu uang kertas maupun logam, pengurangan biaya distribusi, mengurangi resiko hilang. "Transaksi non tunai jauh lebih cepat, aman, hemat biaya," tegasnya. (Lmg)‎