krjogja.com - KULONPROGO - Penjabat (Pj) Bupati Kulonprogo Ni Made Dwipanti Indriyanti MT optimis usaha mikro kecil menengah (UMKM) di wilayah ini akan segera mengalami perkembangan dan kemajuan pascapandemi Covid-19. Apalagi para pelaku usaha, dinas dan instansi terkait terus berkolaborasi agar UMKM bangkit dan berkembang sebagai penggerak ekonomi kerakyatan.
"Selain OPD di lingkungan pemkab berkolaborasi membantu bangkit dan berkembangnya UMKM, lembaga-lembaga perbankan seperti Bank BPD DIY dan Bank Kulonprogo juga memberikan fasilitasi permodalan bagi para pelaku UMKM," kata Ni Made usai menjadi pembicara dalam 'Bincang Santai' Gereget UMKM yang diadakan Dinas Koperasi UKM setempat di Lapangan Dekso Kalurahan Banjararum Kapanewon Kalibawang, Sabtu (19/8/2023).
Menurut Ni Made, organisasi perangkat daerah (OPD) tidak perlu membuat kebijakan yang harus populis dengan anggaran sangat besar tapi dari sisi masyarakat tidak memberikan efek positif. "Kami selalu menyampaikan pada teman-teman OPD jangan asal mengusulkan sesuatu yang besar dengan anggaran besar tapi tidak ada keberlanjutan. Lebih baik mengusulkan program yang inovatif, kreatif serta berangkat dari potensi yang dimiliki. Kalau bicara keistimewaan harapan kami program-program tersebut bisa membantu mempercepat pengentasan kemiskinan di Kulonprogo," jelasnya.
Sementara itu Direktur Kepatuhan PT Bank BPD DIY, Dian Ariani MM didampingi Pimpinan Bank BPD DIY Cabang Wates Nur Afan Dwi Saputro MM menjelaskan, manajemen bank tersebut berkomitmen mendukung pertumbuhan dan perkembangan UMKM khususnya di Kulonprogo. Salah satunya mentransformasikan UMKM supaya naik kelas dan ada tiga hal pendukung dalam mewujudkannya yakni meningkatkan kualitas produk, digitalisasi teknologi dan perizinan.
"Dari sisi pertumbuhan dan peningkatan kualitas produk, Bank BPD DIY memberikan fasilitas untuk UMKM berupa kredit bunga murah. Kemudian untuk teknologi Bank BPD DIY telah menyiapkan fasilitas mobile banking dan transaksi digital QRIS yang memudahkan UMKM untuk melakukan dan menerima transaksi dari konsumen dengan cepat, mudah, murah dan handal. Dengan demikian UMKM bisa meningkatkan segala usahanya serta meningkatkan kesejahteraan UMKM," terangnya.
Nur Afan DS menambahkan sebagai bentuk literasi inklusi Bank BPD DIY terhadap masyarakat maka pihaknya menyiapkan produk-produk untuk dibeli dengan pembayaran QRIS dengan harga yang sangat murah hanya Rp 78,- dalam rangka HUT ke-78 Kemerdekaan RI. "Selain itu juga ada potongan harga Rp 5.000 setiap transaksi penggunaan QRIS," jelasnya Afan.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulonprogo Iffah Mufidati MM mengatakan, pihaknya menggelar kegiatan bertajuk Gebyar Ekonomi Rakyat dan Galeri Expo Terpadu (Gereget) UMKM Kulonprogo 2023 merupakan rangkaian Hari UMKM 12 Agustus dengan dukungan dana keistimewaan DIY.
"Salah satu tujuan Gereget UMKM Kulonprogo digelar memberikan kesempatan dan membuka akses bagi UMKM lokal dalam peningkatan kualitas dan daya saing produk, penguatan permodalan serta peningkatan jaringan dan digitalisasi pemasaran," tutur Iffah. (Rul)