keuangan

Harga Emas Dunia Loyo Lagi, Saatnya Beli?

Kamis, 21 Desember 2023 | 15:40 WIB
Utami Dwi Masitoh saat melayani pembeli di toko emas miliknya. (Foto : Said Masykuri)


KRJOGJA.com - Jakarta - Harga emas turun tipis pada perdagangan Rabu. Para pedagang bersiap untuk serangkaian data ekonomi yang akan dirilis minggu ini yang dapat memberikan petunjuk baru mengenai jalur kebijakan moneter bank sentral AS.

Dikutip dari CNBC, Kamis (21/12/2023), harga emas dunia di pasar spot turun 0,2% menjadi USD 2.035,97 per ounce, pada pukul 14:27 ET (1927 GMT). Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,2% lebih rendah pada USD 2.047,7.

Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan, harga emas seharusnya stabil di atas USD 2.000 dan sebagian besar diperdagangkan lebih tinggi dengan mempertimbangkan risiko geopolitik di pasar, termasuk pemilu AS tahun depan, yang dapat mendorong pengelola keuangan untuk meningkatkan portofolio emas mereka

Pengetatan Moneter The Fed

Pekan lalu, Federal Reserve AS mengindikasikan fase pengetatan moneternya telah berakhir dan penurunan suku bunga akan terjadi pada tahun 2024.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic pada hari Selasa mengatakan saat ini tidak ada “urgensi” untuk menurunkan suku bunga AS mengingat kekuatan perekonomian.

Suku bunga AS yang lebih rendah meningkatkan daya tarik emas. Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sekitar 79% pada bulan Maret, menurut alat CME FedWatch.

Prediksi Harga Emas

Dalam waktu dekat, harga emas dapat diperdagangkan antara USD 1.950 dan USD 2.150, dengan volatilitas yang dipicu oleh data makroekonomi dan ekspektasi terkait penurunan suku bunga AS di masa depan dan risiko geopolitik yang tidak terduga, kata Intesa Sanpaolo dalam sebuah catatan.

“Mengingat perkiraan prospek ekonomi makro kami, dan risiko geopolitik dan resesi yang signifikan yang membebani perekonomian global, kami berpendapat bahwa tahun 2024 dapat menjadi tahun yang positif bagi emas," tulisnya.

Investor menunggu sejumlah data ekonomi AS minggu ini, termasuk laporan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti bulan November, ukuran inflasi dasar yang disukai Federal Reserve yang akan dirilis pada hari Jumat.

Perak naik 1,2% menjadi USD 24,32 per ounce, sementara platinum bertambah 1,3% menjadi USD 966,35. Paladium turun 0,7% menjadi USD 1,214.72. (*)

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB