keuangan

IHK Gabungan DIY Relatif Stabil Pada Mei 2024

Kamis, 6 Juni 2024 | 14:25 WIB
Ilustrasi (Pixabay)

KRjogja.com - YOGYA - Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Gunung Kidul masih relatif stabil sampai Mei 2024.

Berdasarkan hasil rilis Badan Pusat Statistik (BPS), deflasi DIY pada Mei 2024 tercatat sebesar -0,08% (mtm), atau secara tahunan mengalami inflasi sebesar 2,28% (yoy). Secara kumulatif, inflasi DIY mencapai 0,81% (ytd).

"Capaian inflasi DIY pada Mei 2024 relatif lebih rendah dibandingkan inflasi pada April 2024 yang mencapai 0,09% (mtm) dan 2,87% (yoy). Perbaikan capaian ini tidak terlepas dari sinergi berbagai upaya pengendalian inflasi dalam TPID DIY yang semakin solid, dengan didukung pengkinian data IHK mengacu pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2022 dengan tambahan Gunungkidul untuk mewakili daerah rural," tutur Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DIY Ibrahim di Yogyakarta, Selasa (4/6).

Secara bulanan, Ibrahim mengatakan penyumbang utama deflasi yang terjadi di DIY adalah kelompok transportasi dengan andil -0,15% (mtm). Berdasarkan komoditasnya, andil penurunan tertinggi disumbang komoditas angkutan antar kota, seiring normalisasi permintaan pasca Idulfitri.

Lebih lanjut, deflasi yang relatif dalam juga terjadi pada kelompok makanan, minuman dan tembakau utamanya pada komoditas beras dengan andil -0,15% (mtm), sejalan dengan ketersediaan stok beras yang masih memadai di tengah berlanjutnya panen raya pada Mei 2024.

"Selain beras, komoditas lain yang juga memiliki andil terhadap deflasi bulanan, antara lain tomat (-0,07% mtm), daging ayam ras (-0,03% mtm), dan cabai rawit (-0,03% mtm). Penurunan harga tomat didorong terpenuhinya pasokan dari daerah produsen," katanya

Ibrahim menambahkan harga daging ayam ras terpantau menurun sejalan dengan stok pakan ternak, utamanya jagung yang menurun. Sementara itu, cabal rawit mengalami deflasi seiring terpenuhinya stok di tengah berlangsungnya panen di Kulon Progo.

Deflasi lebih dalam tertahan meningkatnya harga kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil sebesar 0,11% (mtm). Ditinjau menurut komoditasnya, harga emas perhiasan mengalami peningkatan sejalan dengan kenaikan harga emas global sebagai dampak berlanjutnya ketegangan geopolitik negara Timur Tengah dan ketidakpastian global seiring high for longer suku bunga The Fed.

"Komoditas pangan seperti cabai merah, bawang merah dan telur ayam ras turut menyumbang inflasi dengan andil masing-masing 0,05% (mtm), 0,03% (mtm), dan 0,02% (mtm). Pasokan bawang merah terpantau menurun terkait terganggunya produksi karena bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah pemasok utama," ungkap Ibrahim.

Ke depan, Bank Indonesia memprakirakan inflasi DIY terus terjaga pada kisaran targetnya. Kondisi tersebut didukung oleh upaya TPID DIY dalam kerangka 4K melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY 2024.

Diantaranya pelaksanaan operas! pasat/pasar murah yang diperkuat, kampanye belanja bijak penguatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) serta launching MRANTASI (Masyarakat lan Pedagang Tanggap Inflasi).

Hal itu sebagai wujud komitmen Bank Indonesia, Pemerintah, serta seluruh stakeholder dalam mencapai inflasi 2024 sesuai target sebesar 2,5%+1. (Ira)

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB