keuangan

Laba BCA Syariah Tahun 2024 Sebesar Rp 183,7 Miliar

Jumat, 28 Februari 2025 | 20:15 WIB
paparan kinerja BCA Syariah 2024, di Jakarta, Jumat (28/2). (istimewa)


Krjogja.com - Jakarta - Selama tahun 2024 laba bersih sesudah pajak BCA Syariah mencapai Rp 183,7 miliar atau meningkat 19,5 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp 153, 8 miliar.

“ Tahun 2024 memang luar biasa, dan pada tahun 2025 ini akan luar biasa lagi, kita akan berusaha meningkatkan semua lini,” kata Direktur Utama BCA Syariah Yuli Melati Suryaningrum, pada acara paparan kinerja BCA Syariah 2024, di Jakarta, Jumat (28/2).

Dikatakan, untuk aset BCA Syariah mencapai Rp 16,6 triliun atau meningkat 15 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp 14,5 triliun.

Baca Juga: Undian Bakpia Juwara Satoe, Tiga Orang Berangkat Umroh

Sementara dana pihak ketiga (DPK) meningkat 20,3 persen menjadi Rp 13,2 triliun. Untuk pembiayaan mencapai Rp 10,7 triliun atau meningkat 19 persen dari Rp 10 triliun tahun 2023. Sedangkan NPF mencapai 1,5 persen.

“ Pada tahun 2024 ini Non-Performing Financing/NPF mencapai 1,5 persen. Sementara tahun 2025, NPF bisa bergerak ke 2 persen. Namun BCA Syariah akan berusaha untuk mempertahankan NPF di level yang baik,” tegasnya.

Sementara itu, Direktur BCA Syariah, Pranata, meskipun proyeksi penurunan suku bunga sempat diperkirakan lebih cepat, kenyataannya penurunan tersebut berjalan lebih lambat dari yang diperkirakan, yang berdampak pada sektor perbankan, termasuk BCA Syariah.

Baca Juga: PT Insight Investments Management (PT IIM) Raih 16 Penghargaan dari Dua Ajang Bergengsi

“Di tahun 2024, kami sangat berharap penurunan suku bunga bisa lebih cepat. Namun, kenyataannya penurunan tersebut lebih lambat dari yang kami harapkan. Ini tentu berdampak pada biaya dana yang harus kami hadapi,” ujarnya.

Meskipun tantangan tersebut, BCA Syariah mencatatkan pertumbuhan yang solid. Hingga 2024, aset BCA Syariah tercatat sebesar Rp 16,6 triliun, tumbuh 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dana pihak ketiga juga meningkat 20 persen menjadi Rp 13,2 triliun, sementara pembiayaan syariah naik 19 persen menjadi Rp 10,7 triliun.

Pranata menambahkan bahwa perbankan syariah secara keseluruhan menunjukkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan sektor perbankan nasional, dengan kualitas aset yang tetap terjaga.

Baca Juga: Cerita Fisio Kembar PSIM, Tak Berhasil Jadi Pemain, Akhirnya Rasakan Juara Liga 2 Bersama

"Kami berhasil menjaga rasio NPF di level yang baik, yaitu 2,15 persen, sedikit lebih rendah dari sektor perbankan nasional yang berada di angka 2,2 persen," jelasnya.

Selain itu, BCA Syariah terus meningkatkan efisiensi biaya. Biaya operasional perbankan tercatat meningkat 14,7 persen, namun laba bersih BCA Syariah untuk tahun 2024 tercatat mengalami peningkatan 19,5 persen setelah pajak, mencapai hampir Rp 230 miliar.

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB