keuangan

Investasi Internasional Indonesia Pada Triwulan I Mencapai 224,5 Miliar Dolar AS

Senin, 16 Juni 2025 | 09:15 WIB
Dollar AS (wirestock (freepik))


KRJOGJA.com - Jakarta - Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada triwulan I 2025 mencatat kewajiban neto yang menurun. Pada akhir triwulan I 2025, PII Indonesia mencatat kewajiban neto 224,5 miliar dolar AS, turun dibandingkan dengan kewajiban neto pada akhir triwulan IV 2024 sebesar 245,7 miliar dolar AS.

“Penurunan kewajiban neto tersebut bersumber dari peningkatan posisi Aset Finansial Luar Negeri (AFLN) dan penurunan posisi Kewajiban Finansial Luar Negeri (KFLN),” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Ramdan Denny Prakoso di Jakarta, Kamis (12/6).

Dikatakan, posisi AFLN Indonesia meningkat mendorong peningkatan investasi penduduk pada berbagai instrumen keuangan luar negeri.

Baca Juga: 2.569 umat Buddha ikuti pembacaan kitab Dhammapada secara serentak

Posisi AFLN pada akhir triwulan I 2025 tercatat sebesar 533,1 miliar dolar AS, naik 1,9 persen (qtq) dari 523,1 miliar dolar AS pada akhir triwulan IV 2024.

“Hampir seluruh komponen AFLN mencatat peningkatan transaksi penempatan di luar negeri, dengan kenaikan terbesar pada aset investasi lainnya terutama dalam bentuk pinjaman dan akuntansi usaha,” ujarnya.

Dipaparkan, peningkatan posisi AFLN lebih lanjut juga didukung oleh pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap mayoritas mata uang global dan kenaikan harga emas internasional.

Baca Juga: Bank BPD DIY dan Keraton Yogyakarta Jalin Kerja Sama Pengelolaan Aset dan Layanan Keuangan

Posisi KFLN Indonesia menurun di tengah aliran masuk modal asing pada investasi langsung dan investasi portofolio yang tetap solid. Posisi KFLN Indonesia pada akhir triwulan I 2025 tercatat sebesar 757,6 miliar dolar AS, turun 1,5 persen (qtq) dari 768,8 miliar dolar AS pada akhir triwulan IV 2024.

Investasi langsung tetap membukukan surplus sebagai cerminan dari terjaganya optimisme investor terhadap prospek ekonomi domestik.

Portofolio Investasi juga mencatat neto aliran masuk modal asing di tengah pasar keuangan global yang meningkat. Perkembangan posisi KFLN selanjutnya dipengaruhi oleh penurunan nilai instrumen keuangan domestik seiring dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Baca Juga: Memprihantinkan, Kekerasan Seksual Jadi Jenis Kekerasan Tertinggi di Tanah Air

Bank Indonesia memandang perkembangan PII Indonesia pada triwulan I 2025 tetap terjaga sehingga mendukung ketahanan eksternal. Hal ini tecermin dari rasio PII Indonesia terhadap PDB pada triwulan I 2025 sebesar 16,0 persen, lebih rendah dibandingkan 17,6 persen pada triwulan IV 2024. Selain itu, struktur kewajiban PII Indonesia juga didominasi oleh instrumen berjangka panjang (91,9 persen) terutama dalam bentuk investasi langsung.

Ke depan, Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat mempengaruhi prospek PII Indonesia dan terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal. Selain itu, Bank Indonesia akan terus memantau potensi risiko terkait kewajiban neto PII terhadap perekonomian. (Lmg)

 

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB