keuangan

Hadapi Persaingan dan Disrupsi Digital, BPR-BPRS Diminta Adaptif

Selasa, 2 Desember 2025 | 22:50 WIB
Pembukaan Pertemuan Tahunan DPD Perbarindo DIY 2025. (Devid Permana)

KRjogja.com - YOGYA - Industri Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) dihadapkan pada tantangan besar ke depan, mulai dari persaingan lembaga keuangan hingga disrupsi teknologi. Isu tersebut menjadi fokus utama dalam Pertemuan Tahunan DPD Perbarindo DIY 2025 yang digelar di Kraton Ballroom Royal Ambarrukmo Yogyakarta, Selasa (2/12/2025).

Ketua DPD Perbarindo DIY, Wulfram Margono, menegaskan bahwa BPR dan BPRS dituntut untuk bertahan sekaligus tumbuh di tengah tekanan regulasi dan dinamika industri. “Tantangan industri BPR dan BPRS saat ini dihadapkan pada persaingan lembaga keuangan dan pemenuhan ketentuan dari otoritas dan pemerintah,” ujarnya.

Baca Juga: Prediksi Skor Liverpool vs Sunderland di Liga Inggris 2025 Pekan ke-14, Mampukah The Reds Kembali Menang?

Ia menjelaskan bahwa pertemuan rutin ini menjadi ruang penyamaan persepsi bagi pemegang saham dan pengurus agar mampu mengelola BPR–BPRS secara lebih solid. Acara menghadirkan narasumber yaitu Kepala OJK DIY, Eko Yunianto, yang menyampaikan materi tentang Market Conduct dan Indonesia Anti-Scam Center (IASC), serta Pemimpin Redaksi Infobank, Eko B Supriyanto, yang memaparkan Outlook Industri Perbankan 2026.

Kepala OJK DIY, Eko Yunianto, menekankan bahwa digitalisasi tidak dapat dihindari, namun harus dibarengi edukasi kepada nasabah. “BPR perlu menyesuaikan dengan digitalisasi, tetapi tetap mengingatkan nasabah karena banyak penipuan melalui modus scam yang telah merugikan masyarakat,” katanya.

Baca Juga: Prediksi Skor Arsenal vs Brentford di Liga Inggris 2025 Pekan 14: Misi The Gunners Pertahankan Puncak Klasemen

Eko menambahkan bahwa perlindungan data dan penguatan literasi digital menjadi aspek penting yang perlu diperkuat oleh BPR dan BPRS agar tetap dipercaya masyarakat di tengah meningkatnya risiko kejahatan siber.

Ketua Umum DPP Perbarindo, Teddy Alamsyah, menilai industri BPR–BPRS tetap memiliki ruang tumbuh selama setia pada pasar inti, yaitu pelaku usaha mikro kecil yang unbankable. “Secara umum, BPR akan tetap mampu bertahan selama tetap melayani market yang menjadi tujuan awal pendiriannya,” ujarnya.

Baca Juga: Prediksi Skor Athletic Bilbao vs Real Madrid di La Liga 2025 Pekan ke-19, Menanti Tren Kemenangan Los Blancos Kembali

Teddy menekankan perlunya adaptasi model bisnis mengikuti perubahan preferensi nasabah yang kini didominasi generasi muda dan terbiasa dengan layanan digital. Ia menyebut perubahan perilaku dan teknologi akan mengubah cara BPR–BPRS berbisnis, namun kebutuhan dasar pendanaan dan pembiayaan tetap menjadi fondasi yang tidak tergantikan. (Dev)

 

Tags

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB

Mau Spin Off, CIMB Niaga Siapkan Tiga Tahapan Ini

Jumat, 12 Desember 2025 | 07:38 WIB

F30 Strategi Bisnis Baru CIMB Niaga

Kamis, 11 Desember 2025 | 18:52 WIB

Hingga 2025, Ada 146 Bank Telah DIlikuidasi LPS

Sabtu, 6 Desember 2025 | 18:00 WIB

Penyaluran BLT Kesra Sudah Mencapai 75 Persen

Jumat, 5 Desember 2025 | 19:05 WIB